Sudah lama aku nggak naik metromini, angkutan
umum tua berwarna oranye. Barusan dari Karet ke Kebun Sirih aku naik metro mini
no 640, jurusan Pasar Minggu-Tanah
Abang. Didalam rasanya nggak nyaman, gerah banget, engap, bangku tempat duduk
penumpangnya keras, supirnya ngerokok, yang ngamen silih berganti turun naik.
Yang kuheran angkutan sebesar itu nggak pake
kondektur. Saat kutanya kenapa nggak pake kondektur, jawab supirnya mendingan
sendiri. Kalau pake kondektur duitnya habis nggak karuan, buat beli rokok, buat
makan, dan yang paling sering kondektur ngentit duit sebelum dikasihkan ke
supir. Jadi kalau dihitung dalam sehari pengeluaran lebih banyak buat kondektur,
hingga setoran selalu kurang. Jika nggak pake kondektur, agak kelihatan
pendapatannya.
Setiap penumpang yang naik sebelum turun,
nyamperin dulu supir lalu bayar ongkosnya. Kemudian kutanya lagi kalau ada
penumpang turun nggak bayar gimana ?..
“Yah lilahita’ala aja pak, mudah-mudahan dia selamet sampai dirumah, dapat
karunia Tuhan dan diberikan rejeki yang banyak biar besok kalau naik mobil saya
lagi pasti bayar”, jawabnya bijaksana.
Tak kusangka, hati supir metro mini sebaik
itu. Padahal kalau dilihat sehari-hari metro mini adalah raja jalanan, supir bawa
mobilnya sering membahayakan kendaraan lain dan ngebut, karena ngejar setoran.
“saya sekarang nggak maksa nyari setoran berlebihan, karena bos saya akan
menjual mobil ini, menggantinya dengan angkutan yang lain, dan saya juga nanti
yang mengemudikan mobil bos saya “, tuturnya.
Yah.. kalau dipikir-pikir metro mini kan
sudah lebih dari 30 tahun, merupakan angkutan umum yang sudah tua. Dan yang
pasti sering bikin macet jalan, walau masih diperlukan. Mungkin sudah saatnya
dinas yang mengelola angkutan umum mencari alternatif lain yang lebih nyaman,
atau kalau mau tiru saja system angkutan model “Trans Yogya” di kota Yogyakarta.
Besar busnya pun sejenis dengan metro mini, trans yogya terkelola dan
terorganisir dengan baik, sehingga nggak ada lagi angkutan tua ugal-ugalan
dijalan raya saling mendahului dan kejar setoran. Penduduk nyaman,
lalulintaspun aman dan lancar.