Toge Goreng di Jakarta jarang kita
temui, karena peminatnya yang tambah lama tambah langka. Sejalan dengan
menjamurnya kuliner fastfood western dan kuliner dari daerah lainnya. Toge
Goreng salah satu kuliner khas Kota Bogor yang unik, cukup lezat dan wajib
dicoba. Janganlah berfikir bahwa yang namanya toge goreng cara memasaknya
adalah dengan digoreng.
Sebenarnya tauge goreng ini diolah
dengan cara merebus semua bahan makanannya yang terdiri dari toge (kecambah),
oncom, dan mie kuning. Semua bahan ini direbus dalam sebuah penggorengan yang
sebenarnya nampan datar yang berisi air. Toge goreng, sebenarnya lebih tepat
disebut toge rebus, karena setiap yang berjualan makanan ini, selalu mendapati bentuk gerobak yang di
tengahnya terdapat nampan atau kadang kuali untuk memasak toge. Kalau digoreng,
maka identik dengan penggunaan minyak goreng atau margarin, namun toge dimasak
dengan air alias direbus. Mungkin karena bentuk kualinya yang mirip dengan
penggorengan, Mungkin
karena proses memasaknya yang dilakukan di dalam nampan, dan diaduk-aduk dengan
sebuah alat seperti sodet dari kayu sehingga menyerupai proses menggoreng,
akibatnya kuliner ini disebut sebagai toge goreng.
Kata Pak Djarot toge goreng bahan
dasarnya dari toge dicampur dengan oncom, dan mie kuning serta disiram dengan
kuah yang terbuat dari tauco yang dimasak dengan bumbu bawang merah, cabai
merah dan kecap serta bumbu lainnya hingga kurang lebih ada 12 macam bahannya. Biar Lebih
nikmat disantap dengan kerupuk kampung.
Sejak thn 1983 Pak Djarot penjual toge
goreng, yang berasal dari daerah Bogor, ini menjajakan dagangannya berkeliling
di sekitar Tanah Abang dan selalu singgah ke depan Masjid Baitul Ikhsan setiap
hari Jum’at di Jalan Budi Kemuliaan. Awalnya secara iseng aku mencoba toge
goreng ini. Ternyata lumayan enak juga. Kuah tauconya lumayan pas bumbu dan
rasanya. Rasanya tidak kalah dengan toge goreng yang dijual di tempat kuliner
yang terkenal di Bogor. Bagi yang suka dengan pedas, dapat menambahkan sambal
yang menggunakan cabe rawit hijau.
Seporsi toge goreng dibandrol dengan harga Rp 8.000 menurutku cukup sebanding dengan rasanya dan juga tidak perlu jauh-jauh harus ke Kota Bogor untuk menikmati toge goreng. Pak Djarot bisa menghabiskan 7 kilogram toge sehari, dan pendapatan bersihnya hampir 300ribu sehari. (Anto)
Mantap bangett
BalasHapus