Malam
tadi mulai terasa hawa sejuk diatas udara kota Jakarta, karena daerah
sekitarnya termasuk di Jakarta sendiri diguyur hujan sedang. Walaupun bisa
diramal dan mendung sudah tebal, datangnya hujan nggak bisa diprediksi secara
akurat, kadang benar kadang salah.
Walaupun
belum terjadi banjir tapi dibebarapa tempat cukup disibukkan dengan genangan
air. Aroma khas abu tanah menyeruak, yang telah berbulan-bulan numpuk disekitar
jalan beraspal dan dedauan pohon dipinggir jalan terasa sangat menyengat baunya,
sehingga membuat kangen suasana sejuk seperti di kampung yang telah lama
dinantikan.
Besok
atau lusa pasti lumut-lumut akan segera menghiasi tembok dan berbagai barang
yang teronggok, jamur-jamur akan segera bersemi menutupi kayu-kayu yang sudah
bekas pakai. Udara lembab akan segera menutupi Jakarta yang jika siang hari
panasnya kebangetan, tanah dikampung-kampung
sekitar Jakarta yang belum kena proyek MHT akan becek, intensitas sinar
matahari akan berkurang bergantian dengan mendung dan gerimis.
Bagi
pejalan kaki harus berhati-hati sebab akan kecipratan air jika berjalan ditepi
jalan raya, sedangkan pengendara sepeda motor segera menyiapkan peralatan
anti hujannya. Karena bukan tidak
mungkin ketika sedang melaju ditengah jalan, tiba-tiba mendadak hujan lebat
turun. Begitu pula dengan laron-laron akan segera keluar pada malam hari mengerubungi lampu-lampu jalan, untuk menuju masa depannya
dan bereproduksi.
Halo
hujan sudah lama kamu nggak kebumi
Indonesia, lihatlah di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terjadi kebakaran
hutan karena ketiadaanmu. Basahilah hutan kami agar nggak terjadi lagi kabut
asap yang mengganggu aktifitas bangsa ini, jangan terlalu lama meninggalkan
kami karena banyak sekali bencana yang harus kami tanggung. Datanglah wahai hujan
bawalah rintikmu dengan segenap rezeki, sebab engkau bentuk rachmat dan kasih sayang Allah SWT
terhadap mahluk ciptaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar