Suara mesin hemodilisa-HD (mesin pencuci
darah) yang ada di Ruang Renal Unit Rumah Sakit PGI Cikini, terdengar dengan
alunan irama yang merdu dan sayup-sayup. Begitulah setiap seminggu tiga kali
aku mendengar dan merasakan mujizat Allah yang di ciptakan melalui tangan manusia
untuk membantu diriku dalam memperahankan hidup.
Tanpa mesin HD ini, aku yakin bahwa sudah
sejak dua tahun lalu aku tak merasakan nikmat Allah yang diberikan padaku di
dunia ini. Aku pasti tak merasakan bagaimana nikmatnya mengantar ketiga anakku
dalam menikahi pasangan hidupnya masing masing, bahkan sampai mereka memberikan
cucu aku pasti tak akan pernah melihatnya.
Setiap pelaksanaan HD, puluhan orang
berbaring di Kasur masing-masing, biasanya ditemani keluarga terdekat, istri
atau suami, kadang anak-anak jika anaknya berbakti dan sayang pada orangtua.
Sudah menjalani HD selama 2 tahun, rasa sakit
jarum yang menusuk tanganku selama 5 jam nonstop sudah hampir tak kurasakan.
Aku sudah terbiasa dengan rasa sakitnya tusukan jarum tersebut, mungkin bagi
orang normal yang sehat, akan ngilu melihat darah mengalir dalam selang yang
diputar kedalam mesin, lalu diproses dan disaring dalam tabung dialiser yang
menggantikan funsi ginjal.
Walaupun demikian, alhamdulilah aku tidak
seperti teman-teman lain seperjuangan yang sering dirawat karena kurang
disiplin dalam mengkonsumsi air. Bagi kami pasien gagal ginjal minum itu dalam
1x24 jam tidak boleh lebih dari 600 ml, atau seukuran botol air mineral yang
sedang. Untuk makan harus makanan dengan protein tinggi (telur, ikan, daging),
jika yang dimakan kurang mengandung
protein tinggi, haemoglobin (HB) tubuhnya akan rendah. Akibatnya ya harus
tambah darah, kurang nafsu makan, sering mual, badan lemas, tulang ngilu, dada
sesak, susah berjalan.
Makanya buat teman dan sabahat yang sekarang
masih sehat dan normal, minumlah air putih yang cukup, kalau waktunya MCU yang
harus diikiuti, jangan sampai kita nggak care
dengan diri sendiri. Sebab MCU itu adalah tujuannya untuk mendeteksi dini
kondisi tubuh kita, jika tidak ditemukan sesuatu yang mengganggu kesehatan ya
bersyukur, tapi jika sudah ada tanda-tanda yang kurang baik, cepatlah
konsultasi kedokter dan ikuti nasehatnya.
Jangan sampai ada beberapa teman dari BI yang
kini jadi pasien seperti aku, datang kerumah sakit dalam kondisi terlambat.
Dokter MCU dari awal sudah menganjurkan untuk cuci darah, tapi karena
menurutnya cuci darah itu sesuatu hal yang menakutkan maka dia tak mau ikuti
anjuran dokter. Akhirnya dengan kondisi yang sudah cukup parah, baru mau
melakukan cuci darah, kondisi badan sudah lemah, nafas tersengal-sengal, kaki
bengkak, perut buncit. Kalau sudah terlambat penangannya lebih repot dan rumit.
Tolong diperhatikan, jangan terlalu sering
mengkonsumsi minuman kaleng, sofdrink, makanan kaleng, minuman herbal,
jamu-jamuan. Minuman dan makan tersebut sudah terkontaminasi zat kimia yang
dapat membebani kerja ginjal, akibatnya akan kurang baik bagi ginjal. Gagal
ginjal dapat dicegah dengan menerapkan cara hidup sehat, mengatur pola makan
dan minum, seimbangkan gizi, tidak merokok, olahraga yang cukup, manajemen
stress dan lanjutkan konsep hidup sehat.
HD atau cuci darah bukan suatu pengobatan
yang menakutkan, walaupun tujuannya cuma untuk bertahan hidup bukan untuk
kesembuhan, dengan bantuan mesin HD
banyak sekali pasien rawat jalan yang sampai bertahun tahun bisa bertahan
hidup. Yang penting disiplin jangan banyak air masuk dalam tubuh, jangan makan
buah-buahan (banyak mengandung kalium) karena mengganggu fungsi jantung,
kecuali buah papaya yang membantu melancarkan pencernaan.
Hidup dengan gagal ginjal bukan menjadi
penghalang bagi penyandangnya untuk tetap berbuat baik bagi sesama, dan
berkurang semangat untuk bekerja. Sebelum HD dari pagi sampai siang waktu
istirahat selesai aku tetap masuk bekerja, setelah itu aku ijin pimpinan untuk
HD. Walaupun terkadang kini banyak aku minta ijin sakit tidak masuk karena
kondisi tubuh yang kurang sehat.
Kini aku bergabung dengan komunitas gagal
ginjal, kami saling tukar informasi, edukasi dan motivasi. Sekarang aku merasa
bahwa penyakitku ini menjadi sarana Allah SWT untuk menyebarkan kebaikan dan
semangat hidup dalam keterbatasan. Telah divonis ginjal tak perlu pesimis dan
putus asa, gagal ginjal bukanlah akhir dari segalanya. Yang penting KISS
(kasih, ikhlas, sabar, syukur), jika sudah menyadari ini niscaya kita akan
menjalani hidup dengan lebih tenang dan menerima kondisi yang ada sambil terus berjuang
mencari kebaikan dan beramal dalam hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar