Pada saat ada
acara gathering DLP, aku, Lanny dan Rini termasuk dalam panitia. Kebetulan
sebelum pelaksanaan dimulai kami ditunjuk sebagai tim advance, jadi berangkat kelokasi gathering duluan karena akan
melakukan pengecekan akomodasi dan tetek
bengek yang lain. Dalam perjalanan kelokasi, menjelang Gunung Tangkuban
Parahu di Lembang waktu menunjukan pukul 12. Wah perut sudah keroncongan, lapar
minta diisi. Ketika melihat ada Warung
Nasi “Saung Pengkolan 2”, kami putuskan untuk berhenti makan siang.
Bangunan warung
ini cukup besar, menurutku bukan warung tapi restoran. Restoran ini terdiri
dari dua lantai, kami memilih makan dilantai satu yang memakai meja dan kursi.
Kalau, dilantai dua makannya lesehan, menurutku sih kurang nyaman karena waktu
yang tersedia sedikit, sebab harus segera menuju kehotel lokasi gathering,
banyak pekerjaan menunggu. Ntar kalau makan dilesehan abis makan ngantuk, lagian
walaupun dilantai satu pemandangan yang ada didepan mata nampak Indah, banyak
sekali pohon pinus dengan daun yang bergoyang sambil memantulkan bunyi angin.
Kami pesan nasi
timbel komplit, menunya terdiri dari sayur asem, ikan asin jambal, goreng tahu,
goreng tempe, ayam goreng, lalapan dan sambel terasi. Sebenarnya sih itu bukan
menu favoritku, tapi karena makannya rame-rame, biar ngirit makanya pesen menu
yang harganya minimalis. Apalagi rasa sayur asemnya agak manis, wah bukan
seleraku banget tapi karena lapar semuanya habis dimakan.
Menu yang tersedia
disini cukup banyak dan sangat sunda banget, selain ayam goreng dan ayam bakar
juga ada gurame asam manis, gurame crispy, gurame pesmol, berbagai menu ikan
mas dan ikan lele serta cumi, karedok, cah kangkung, menu ikan asin, babat dan
usus goreng, sate ayam, sate kambing, sate kelinci, berbagai menu soto, sop
buntut, pepes ikan peda, pepes jamur, pepes tulang jambal, berbagai menu tahu
tempe, dan masih banyak lagi. Minuman yang tersedia cukup bervariasi selain
minuman ringan, es jeruk, berbagai jus buah, termasuk minuman tradisional
Bandung yaitu bandrek dan bajigur.
Warung ini punya
moto “Harga Rakyat Rasa Ningrat”. Tapi kalau ditilik dari rasa mungkin menu
yang ada disini cuma masuk kategori lumayan enak, Tapi menu khas olahan tangan
standar orang sunda yang bikin jadi menarik. Diantaranya oseng genjer dan ulukutek
leunca serta pepes oncom. Yang bikin
jadi betah makan disni adalah suasana yang asyik dan nggak terlalu riuh,
santai. Sambel terasinya nggak terlalu pedes, sehingga menu yang disediakan
terasa pas dilidah. Oh ya harganya pun nggak mahal pas buat kantongku.
Kesanku terhadap
restoran ini, nilainya 7,5. Dari rasa belum istimewa, pelayanan sudah bagus,
suasana interior agak gelap karena lampunya yang nyala watt-nya kecil,
furniture-nya bagus dan sangat etnik, kebersihan masih harus ditingkatkan
karena ditengah restoran ada kolam yang harus dijaga kondisi airnya. The price wouldn't damage your walet,
hahahaha..... but I think they should clean their interior a little more, when
I ate there, it's smells weird.
Buat teman yang
akan pergi wisata kedaerah Takuban Parahu dan sekitarnya, aku rekomendasiin
restoran ini untuk dikunjungi, selain murah disini variasi menunya sangat
banyak. Silahkan mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar