Nggak hanya terkenal dengan pelecing kangkung dan ayam taliwang, Lombok
juga dikenal di seantero jagad sebagai daerah yang menyimpan dan memiliki
potensi sejarah, kesenian dan kerajinan. Salah satunya adalah kerajinan
“Cukli”.
Dari namanya yang agak aneh itu, orang akan
bertanya-tanya, apa sih Cukli itu. Cukli adalah seni ukir dari Pulau Lombok,
yaitu kerajinan tangan yang menggunakan bahan dasar kulit kerang dan kayu. Di
Lombok khususnya didaerah Rungkang Jangkuk, hampir semua penduduknya melakukan
kegiatan sehari-hari dengan mengkombinasikan ukiran dan potongan cukli, serta
terdapat banyak handycraft centre.
Sebenarnya nama cukli sendiri diambil dari nama
kerang yang didatangkan dari Sulawesi, Flores, dan Jawa. Kebanyakan kerang
memiliki kulit yang keras, demikian juga dengan cukli. Warna cukli biasanya
serupa warna gading namun agak putih.
Cukli
dipotong kecil-kecil berbentuk dan bermotif segitiga, segi empat, segi enam. Kemudian
ditempelkan dan dirangkai pada aneka kerajinan kayu, yang telah dibentuk menjadi
berbagai peralatan dan perabot rumah tangga, sehingga menjadi suatu karya seni
unggulan. Kerajinan ini merupakan kerajinan suku asli penghuni Pulau Lombok
yaitu Suku Sasak. Kayu yang dipakai kebanyakan dari kayu mahoni, kayu meranti
dan kayu jati.
Perabot
tersebut berupa handycraft, frame,
furniture antara lain : sofa, meja
makan, almari, sekat dinding pemisah ruangan, kotak tisu, kotak perhiasan,
asbak, tempat buah, topeng, tempat tidur, bingkai panel, tempat koram, peti
set, pot set, bingkai kaca, bingkai foto, meja konsul, meja rias, tempat al
qur’an, ukiran cicak, ukiran ikan dan lain-lain.
Dirungkang
Jungkuk kita bisa melihat proses pembuatannya, mulai dari membuat perabot dan
furniture kemudian di ukir dan ditempel cukli dengan telaten. Harga yang
ditawarkan bervariasi, tergantung dari kerumitan, besar kecil perabot, bahan
dasar kayunya dan hiasan cukli motif lhas Lombok.
Karena cukli ini termasuk seni ukir yang
aneh dan bernilai seni yang tinggi, turis asing banyak yang meminati. Mulai dari
yang berharga murah hingga jutaan. Oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah
daerah setempat memberikan pembinaan terhadap pengrajin ini, terutama dalam hal
kualitas, motif dan manajemen pengelolaan. Sehingga produk kerajinan ini dapat
di ekspor serta menjadi andalan pendapatan asli daerah.
.
Menurutku selalu beda jika
menikmati kuliner asli yang dibuat dikota asalnya. Karena rasa yang timbul
selain original, nikmat, enak, dan enak sekali kepuasan bathin dapat makan
dikota asalnya adalah suatu kebanggaan tersendiri. Kalau sahabat berkunjung ke Lombok coba
kuliner ini. Apalagi makannya di resto Taliwang Irama, kalau nggak ada yang
nganter nggak apa-apa bisa pakai taksi. Pulangnya minta tolong kasir resto aja
buat nelepon taksi kembali. Tempatnya disini juga luas kok, jadi kalau mau
makan bersama rombongan dan keluarga besar pasti kebagian tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar