Kali ini perjalananku ke
Mataram-Pulau Lombok, yang terletak di Nusa Tenggara Timur, dalam rangka tugas
kantor. Jadi pada kesempatan tugas ini kumanfaatkan jalan-jalan sekalian mencicipi kuliner.
Ibarat kata pepatah sambil menyelam minum air.
Aku pernah berkunjung ke
Kota Mataram ini pada tahun 2011, dulu bandaranya “Selaparang”. Sekarang
berbeda, yaitu “Bandara Internasional Lombok” atau BIL di Praya. Bandara ini
baru, kira-kira 2 tahun beroperasi. Nggak kecil, nggak terlalu besar juga. Ada 2
gate keberangkatan dalam negeri dan 2
gate luar negeri. Cukuplah untuk
sebuah bandara internasional. Bersih, rapi, petunjuk sangat jelas. Untuk menuju
ke Mataram atau daerah sekitar Bandara, bisa menggunakan taksi. Atau jika ingin
nego, bisa menggunakan angkutan sewa yang dikelola oleh warga sekitar.
Atau jika ingin ke Mataram
tapi budget minim, bisa naik Bus
Damri dengan tarif Rp 20.000, tapi kalau sampai Senggigi Rp 30.000. Perjalanan
dari BIL ke Mataram memakan waktu 1 jam. Jarak antara BIL-Mataram 40 km. Aksesnya
sudah cukup baik, karena dari simpang jalur Lembar-Mataram sampai LIA sudah 4
lajur dan dibatasi dengan pembatas jalan yang besar. Aspalnya pun sangat halus.
Berhubung sampai mataram
sudah agak malam, aku langsung mencari kuliner buat ngisi perut yang kroncongan
dari tadi siang belum makan. Lombok terkenal dengan sambel pelecing
kangkungnya, tempat itulah yang kutuju malam itu, yaitu resto “Taliwang Irama”.
Walaupun bisa ditemukan dikota-lain di Indonesia, tapi kalau yang ada di Lombok
pastilah pelecing dengan rasa original dan aromanya yang khas. Bagi para spicy lover kuliner ini tepat sekali karena sambal
pelecing merupakan sajian asli Lombok. Bahannya sederhana namun rasanya pedas
menggigit sekaligus asam, ditambah kacang goreng bikin pelecing ini semakin
mantap.
Kangkung pulau Lombok ini
beda dengan daerah lain, selain besar kita bisa menyantap kangung segar ini
sampe kebatang-batanya tanpa menukan bagian yang alot, semuanya nyaman
dikunyah. Tauge, kacang panjang dan kacang tanah, menemani si kangkung, yang
disajikan dengan "toping" sambal tomat yang menggigit dan urap.
Keringat yang mengucur dan desah dari mulut yang kepedesan nggak mengurangi
kenikmatan yang muncul dalam menyantap kesegaran Pelecing Kangkung ini.
Dan plecing kangkung ini dihidangkan bersama ayam menu khas Lombok yaitu “Ayam Taliwang”. Kata teman2ku di Mataram, perpaduan pelecing kangkung dan ayam taliwang adalah kuliner wajib yang harus dicipi. Karena kedua kuliner ini adalah adalah kuliner andalan kota mataram. Ayam taliwang dimasak dengan berbagai menu antara lain ayam julat, ayam pelecingan, ayam bakar biasa, ayam goreng, dan ayam bakar madu. Aku pilih ayam pelecingan, coz memberi rasa pedas yang segar. Ayam yang tersaji satu ekor utuh tapi ayamnya kecil karena menggunakan ayam kampung muda. Pemilihan ayam kampung kecil ini membuat bumbu pelecingan yang digunakan meresap sampai ketulangnya. Rasa Pedas yang menusuk berpadu cantik dengan rasa semu manis muncul dari setiap gigitan.
Biar tambah maknyussss,
minumnya es kelapa muda dicampur gula merah. Aku sendiri nggak tau kenapa ya
kalau air kelapa muda dicampur gula merah, kok rasa nikmat dan kesegarannya jadi bertambah, apalagi
tingkat kemudaannya pas banget, dagingnya cukup tebal dan lembut, membuat hati
ini selalu memuji kebesaran Allah SWT akan semua ciptaaNnya.
Menurutku selalu beda jika
menikmati kuliner asli yang dibuat dikota asalnya. Karena rasa yang timbul
selain original, nikmat, enak, dan enak sekali kepuasan bathin dapat makan
dikota asalnya adalah suatu kebanggaan tersendiri. Kalau sahabat berkunjung ke Lombok coba
kuliner ini. Apalagi makannya di resto Taliwang Irama, kalau nggak ada yang
nganter nggak apa-apa bisa pakai taksi. Pulangnya minta tolong kasir resto aja
buat nelepon taksi kembali. Tempatnya disini juga luas kok, jadi kalau mau
makan bersama rombongan dan keluarga besar pasti kebagian tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar