Sahabat...
memasuki
hari terakhir Ramadhan marilah kita merenung sejenak,
sudahkah
kita merasa maksimal dalam mengisi Ramadhan dengan penuh kesungguhan?
atau
justru hati kecil kita berharap agar Ramadhan segera berakhir ?
hanya
lubuk hati dan keimanan yang bisa menjawabnya,
terlebih
di Ramadhan ini sungguh hati kita terenyuh,
oleh
pentas kebiadaban nun jauh di sana,
para
wanita dan anak - anak tak berdosa di
bombardir membabi buta,
tidak
adakah sedikit rasa belas kasih pada sesama ?
jika
kita dicubit orang merasa sakit,
maka
kita jangan pernah mencubit orang lain,
jika
kita sedih saat sanak keluarga meninggal karena dibunuh ,
maka
jangan pernah kita membunuh orang lain,
rasa
sakt tidak mengenal perbedaan suku bangsa maupun agama,
marilah
kita sama - sama untuk menjaga sesama agar tidak saling menyakiti,
Sahabat...
hidup
hakikatnya adalah rangkaian proses belajar masa lalu,
yang
pahit adalah cermin kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama,
kesulitan
saat ini adalah tantangan,
dimana
kita bisa belajar untuk menikmati warna warni kehidupan,
kekahwatiran
masa depan adalah sebuah godaan,
dimana kita bisa belajar bagaimana
mempersiapkan yang terbaik,
setiap
waktu hakikatnya adalah belajar, agar kita senantiasa menimba ilmu,
sehingga
tetap tegar melangkah meski di atas bara yang menyakitkan
hidup
pun hakikatnya adalah seni,
dimana
kita bisa menikmati setiap gores indahnya hari
hidup
adalah berkah
dimana
kita memegang teguh agama hidup semakin terarah,
marilah
senantiasa belajar
karena
belajar tak mengenal waktu dan usia,
ingatlah
dengan menggenggam ilmu hidup terasa semakin mudah,
semoga
di akhir Ramadhan ini,
kita
bisa meningkatkan amal ibadah,
memperbanyak
doa pada Yang Maha Kuasa,
demi
kedamaian Indonesia dan seluruh umat manusia di dunia.(Dede Farhan Aulawi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar