Malam itu terdengar letusan senjata api, dan
suara gaduh diluar barak, sementara listrik padam. Aku nggak tau ada apa ini, ada
orang berteriak-teriak “bangun ayo bangun, pakai seragam ! cepat lari kedepan
dan berkumpul dihalaman”, serasa seperti perang.
Setelah beberapa menit kemudian, kami semua
berkumpul dan berbaris, kelengkapan diperiksa. Ada yang lengkap berseragam dan
atributnya, ada yang terbangun dengan membawa bantal, ada yang masih
menggunakan celana kolor tapi memanggul senjata laras panjang. Ada juga yang
nggak sempat pakai sepatu hanya kaos kakinya saja, ada yang bajunya nggak
sempat dimasukin danmemakainya terbalik.
Setelah periksa pasukan, yang kelengkapannya
nggak lengkap kena ganjaran push-up.
Hampir semua nggak lengkap, dan nggak siap. Beraneka macam tipe dan kelakukan yang
lucu teman-temanku, semua kaget, bingung dan terpana. Pukul 01.00 malam sedang
nyenyak tidur dibangunkan ngedadak dengan cara yang amat kasar diselingi suara
tembakan.
Setelah itu kami semua digiring menuju tempat
gelap yang belum pernah kami tahu, melalui sawah, empang pemeliharaan ikan
penduduk. Banyak diantara kami yang keceblos lumpur, karena suasana gelap tak
kelihatan kalau baju sudah kotor. Kami harus berani kotor dan nggak boleh jijik.
Seru banget walaupun berlumpur kegiatan ini bernilai pesan tentang kekompakan,
kerjasama, koordinasi, kecepatan serta ketangkasan.
Ah…. itu pengalaman kami 31 tahun yang lalu,
saat mengikuti kegiatan jurit malam pendidikan dasar kepolisian di Secapa Polri Sukabumi, sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Berat
namun banyak hikmahnya, kami tak cuma diasah secara mental, uji nyali tapi juga
diajak kembali mengingat materi lapangan yang telah diberikan. Sedangkan tujuan
jurit malam adalah mengembangkan kemampuan kepemimpinan, menjadi lebih kritis
dalam berfikir maupun bertindak, membentuk
pribadi tangguh, patut dan trengginas.
Kini semuanya telah berubah, rambut memutih
dan menipis, badan melar tak berbentuk. Namun persahabatan kami tetap terjaga
walau pangkat sudah berbeda-beda. Persahabatan adalah mereka yang mengerti masa
lalumu, percaya masa depanmu dan menerima kamu apa adanya. Sahabat adalah bukan
yang memhampirimu ketika butuh namun mereka yang bersamamu ketika seluruh dunia
menjauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar