Jangan lupa pada tanggal 27 November 2013,
kita akan melakukan pemilihan langsung Ketum dan Waketum IPEBI. Hari yang pasti
nantinya akan bersejarah, baik bagi IPEBI maupun bagi insan yang terpilih. Nasib IPEBI ada ditangan Pegawai, karena
Pegawai yang memilih pemimpinnya di IPEBI. IPEBI harus amanah. Amanah merupakan salah satu pilar utama untuk
tegaknya keadilan, sehingga siapapun orangnya diharapkan mampu menjaga amanah
yang diembannya, dan lebih-lebih bagi seorang pemimpin yang telah mendapat
mandat dari Pegawai untuk memaksimalkan kinerjanya. Agar amanah berjalan dengan
baik dan sungguh-sungguh berilah pada yang berhak menerimanya, bukannya yang
meminta-minta untuk diberi amanah.
Jangan berikan amanah ini kepada mereka yang
tidak memiliki kompetensi sesuai bidangnya karena akan semakin
mengarah pada kehancuran, dan harapan yang dicitakan tertelan keangkuhan,
kritikan yang menghunjam dilawan dengan kebodohan, mereka tidak mampu menangkap
nilai-nilai kemuliaan dan terbuai oleh mimpi dan bisikan koleganya semata.
Pemimpin menjadi pemimpi yang tidak cerdas dan bijak terhadap realita yang
sesungguhnya terjadi disekitarnya. Perubahan pemimpin menjadi pemimpi sangatlah
tipis sekali hanya satu huruf n saja, tetapi dampaknya luar biasa, dimana
mereka hidup dalam bayang-bayang semu saja, karena kebohongan dianggap
kebaikan, menghianati amanat sudah menjadi tradisi kebijakannya.
Kecerdasan
mengemban amanah merupakan kesadaran akan tanggung jawab yang diembannya,
sehingga tidaklah mungkin untuk dihianati, tetapi justru semakin menjadikan
kekokohan jatidiri untuk mampu memberi solusi atas problematika yang terjadi,
bukannya semakin membebani. Kecerdasannya semakin menunjukkan prestasi karena
mampu memberikan pelayanan sepenuh hati, untuk peduli. Amanah merupakan wujud
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, wujud tampilannya adalah
keterbukaan, kejujuran, kerja optimal, ihsan dan berbuat yang
terbaik dalam segala hal.
Seorang teman mengatakan, sejatinya jujur dan
ikhlas merupakan perwujudan iman. Sifat manusia dibagi dua yaitu mukmin dan
munafik, keduanya dibedakan oleh kejujuran, sebab kemunafikan adalah dusta.
Mengemban amanah bagi seorang mukmin akan selalu diprioritaskan, karena dari
sanalah akan terbuka cakrawala bahwa amanah mampu menjadikan diri lebih mulia,
dan segala sifat kehinaan tidaklah pantas disandingkan dengan keimanan, amanah
menjadikan diri lurus akal, sehingga akan bersikap bijak, dan amanah merupakan
wujud pribadi yang terpercaya. Laksanakan amanah dengan kesungguhan agar
menjadi pribadi mulia.
Apabila hal itu ditambah
lagi dengan kerja keras maka akan sangat mempercepat penyelesaian program dan
sesuai dengan visi dan misi, Namun akan lebih cepat lagi jika program itu
dilaksanakan dengan cara yang cerdas untuk menggunakan akal sehingga sangat
mempercepat waktu. Bekerja keras merupakan cermin bersyukur bahwa kita
diberi nikmat hidup, nikmat kesehatan dan masih diberi rizki yang lebih baik
dari pada orang yang ada dibawah kita. Rasa syukur sudah selayaknya kita implementasikan
dengan bekerja keras bukan hanya mengucapkan Alhamdullilah dan terima kasih saja.
Bekerja keras dengan cerdas merupakan cermin amanah.
Mari bersama-sama kita membangun IPEBI yang
lebih menyenangkan, menyehatkan, mensejahterakan, memberdayakan. IPEBI yang
penuh percaya diri, dan pada saat yang sama berkepedulian sosial. Semoga Orang
nomor 1 dan nomor 2 di IPEBI yang terpilih akan menjadikan IPEBI CERIA, yaitu Ikatan Pegawai Bank Indonesia yang Cerdas, Ikhlas dan Amanah. Jabatan
yang kita terima adalah amanah. Perlu kerja keras, kerja cerdas dan kerja
ikhlas untuk mewujudkan aspirasi Pegawai
dan tujuan Bank Indonesia. Segeralah bekerja dan berprestasi, kami
mendukungmu.(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar