Memelihara hewan liar tapi jinak lainnya,
adalah suatu kebanggan tersendiri. Bagi setiap manusia, tantangannya adalah mempunyai hati untuk saling menyayang pada sesama mahluk Tuhan. Biasanya masyarakat yang hobi memelihara dan membeli satwa liar sering kita jumpai di daerah perkotaan.
Hampir setiap minggu pada saat car free day, didepan Gedung Sarinah Jakarta. Ada anggota komunitas
pecinta hewan yang berkumpul untuk memamerkan hewan kesayangannya. Mulai dari
Iguana, kucing hutan, bajing, musang, ular dll.
Contohnya memelihara ular, mungkin bagi
sebagian orang merupakan hal yang tidak lazim karena karakter ular yang ganas
maupun rasa takut yang timbul dari dalam diri mereka sehingga mereka menganggap
bahwa memelihara ular adalah hal yang tidak biasa. memelihara ular adalah hal
yang Luar biasa! Memang di alam mereka akan bersikap defensif, namun pada
dasarnya ular akan menghindari manusia, insting defensif memang melekat pada
ular yang ditemukan atau dibawa dari alam, namun ada juga yang dari alam memang
sudah jinak dan jarang menggigit.
Ular butuh kasih sayang seperti kita
memelihara hewan lain baik itu kucing atau anjing. Sejak kita memelihara ular,
perlakukanlah mereka sebagai hewan peliharaan, memberi makan mereka secara
rutin, peduli akan kesehatan mereka.
Tapi walaupun kita sayang dan care, aku sebenarnya nggak setuju dengan
memelihara hewan liar. Dengan membeli dan
memelihara satwa liar sama saja kita mendukung proses percepatan punahnya satwa
tersebut dari habitat alam aslinya. Menurut undang-undang no 5 tahun
1990 tentang “Eko System Konservasi Sumber Daya Alam”, jangankan memiliki perbuatan mengambil, merusak, memusnahkan,
memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang
dillindungi, akan terkena sangsi.
Oleh karena itu sudah
seharusnya kita yang hobi dan gemar memelihara hewan liar, sebaiknya memberi
kesempatan pada hewan2 itu untuk dapat hidup ditempat aslinya, karena dengan
membiarkan mereka hidup dialamnya, maka kelestarian hewan terjaga sehingga keseimbangan
alam berjalan secara natural.
Buat yang hobi melihara satwa liar, aku berpesan bahwa mereka tetap hewan liar
walaupun jinak dan harus tetap dianggap berbahaya.(Aditya Saefuddin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar