Perjalanan dinas kali ini membawaku ke Bumi
Mandalika, Lombok. Setelah beberapa hari mengikuti pelatihan, sekarang
waktunya untuk refreshing biar badan jadi
bugar dan segar. Pak Umar, supir bus yang kami naiki bersama rombongan, menawarkan field trip ke Pantai Tanjung Aan.
Kami pun setuju, hitung - hitung relaksasi dan tidak enak menolak tawaran yang
begitu berharga ini. Tujuan kami sebenarnya melihat rumah Suku Sasak tapi
karena hari sudah agak sore, Pak Umar pun mengarah ke salah satu objek pantai
di Lombok Tengah sekalian melihat sunset.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 45
menit dari Hotel tempat menginap kami pun tiba di pantai yang memiliki pasir
putih nan bersih. Penilaian pertamaku untuk Tanjung Aan ini adalah
pantainya bersih dan Indah, pasirnya besar-besar seperti merica. Di
sekitar pantai terdapat bukit yang menjorok ke sisi laut, mungkin inilah yang
membuat tempat ini disebut Tanjung Aan. Ingatanku-pun melayang ke
sebuah tempat yang hampir sama di sisi Danau Toba, yang dikenal dengan nama
Tanjung Unta. Sebuah bukit yang menjorok ke danau dengan posisi yang
mirip seperti Unta sedang duduk istirahat.
Tanjung Aan memiliki pantai sepanjang 2 km
dan terdapat beberapa bukit - bukit kecil di sekitar pantai. Aku dan
rombongan pun memutuskan untuk mendaki salah satu bukit yang letaknya tidak
jauh dari parkir mobil kami. Dari atas bukit semakin jelas terlihat
keindahan dan kecantikan lansekap Tanjung Aan yang menghadap langsung ke
Samudera Hindia.
Setelah puas mengagumi keindahaan Tanjung Aan
dari atas bukit, aku dan temans memutuskan untuk menikmati Kelapa muda yang
sudah menunggu di kaki bukit. Berphoto - photo di atas bukit ternyata
memancing dahaga. Di kaki bukit yang letaknya tidak jauh dari pantai
terdapat warung sederhana, tempat warga lokal menjajakan beberapa barang
dagangan, seperti Kelapa muda, t-shirt, sarung dan mutiara. Seperti
biasa, para pedagang setempat pun segera mengerumuni kami. Tidak ingin
kehilangan calon pembelinya, tanpa buang waktu lagi mereka pun langsung
menawarkan barang dagangannya kepada kami.
Pengalaman berkunjung sebelumnya ke Pantai
Kuta membuatku terbiasa dengan cara mereka ini. Mungkin saja untuk
wisatawan yang baru pertama sekali ke Tanjung Aan akan kaget sekaligus
terganggu. Aku memutuskan untuk membeli 1 buah kain sarung dengan motif
lokal dari masing - masing pedagang yang sedari tadi mengerumuni dan sabar
menunggu menghabiskan Kelapa muda. Paling tidak aku sudah punya buah
tangan berupa 4 buah kain sarung untuk dibawa ke Jakarta dari 4 pedagang
berbeda.
Karena sudah agak lama bermain di pantai,
perut terasa lapar. Saatnya mencari makan dan meninggalkan Tanjung Aan.
Ada beberapa tempat wisata pantai yang letaknya berdekatan dengan Tanjung Aan,
seperti Pantai Kuta, Pantai Selong Belanak, Pantai Mawun dan Pantai
Seger. Dalam hatiku berharap punya kesempatan untuk dapat mengunjungi
tempat2 tersebut. Terima kasih kepada Pak Umar yang telah
menunjukkan keindahan Lombok kepada kami.(Dhanny Surya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar