Istriku
seorang mualaf, tapi dalam hal beribadah terkadang aku malu dengannya. Karena
dia lebih rajin beribadah dan lebih rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan ajaran agama islam. Aku sangat bersyukur mendapatkan istri
dia, walau seorang mualaf, tapi banyak memberikan masukan islami padaku.
Diantaranya ia amat menghormati orangtuanya, dan lebih sering memberikan
motivasi lebih untuk menghormati mereka.
Pernah
sewaktu mau lebaran, ketika aku sedang mengemasi barang-barangku buat pulang
mudik, istriku bertanya “Pak bawa oleh-oleh apa untuk orangtua kita
dikampung?”. Aku menjawab sekedarnya saja , yaitu membawa kue-kue dan parcel
yang kubeli di mall kemarin.
Menurutnya
kalau cuma itu yang diberi untuk orangtua, sangat tak pantas. Karena kue-kue
dan parcel itu lebih pantas diberikan pada relasi, atasan atau teman sejawat.
Orangtua kita harus diberikan lebih dari itu, karena mereka telah banyak berkorban
jiwa dan hartanya demi kita. Tapi kenapa kita membalasnya dengan ala kadarnya?.
Kita harus beli pakaian dan sesuatu yang menjadi kesukaan mereka.
Ternyata
kata istriku apakah cuma sekedar itu yang kita berikan pada orangtua kita,
tidak..! kita harus memberi lebih. Kita
harus memberikan perhatian agar mereka senang, agar mereka merasa terhormat,
agar mereka merasa benar-benar bermartabat, kita sudah hidup berkecukupan
karena pengorbanan dan kasih sayang mereka. Mereka yang menjadikan kita berada
didalam jalan ilahi. Maka kita harus memberikan yang terbaik buat orangtua.
Untuk
perjalanan mudik, kita biasanya begitu sibuk dengan segala macam persiapan,
tapi mengapa untuk orangtua hanya sedikit makanan, bahkan ada yang membelinya
ditengah jalan. Tanpa dipersiapkan dan direncanakan sebelumnya.
Aku
tertegun, selama ini aku merasa sudah biasa pulang setahun sekali dengan
membawa makanan ala kadarnya untuk ayah dan ibu di kampung. Bahkan ketika
kembali ke Jakarta, aku membawa lebih banyak lagi oleh-oleh dari kampung. Karena sudah rutin seperti itu, aku
menganggapnya itu hal yang lumrah.
Lewat
istriku, Tuhan telah mengingatkanku bahwa, untuk lebih banyak mendapat rezeki,
karir menjadi baik, hidup berkecukupan, kebahagiaan yang abadi dan mendapat
berkah dari-Nya, adalah dengan mengikutsertakan orangtua dalam daftar orang
yang kita bikin senang. Aku harus menambah porsi bakti dan kebaikan yang
kuberikan pada orangtuaku, agar mereka bahagia, dan gembira. Kulakukan yang
terbaik sebagai tanda terima kasih pada mereka, agar aku termasuk asy-syakirun dan mendapat semua
kemudahan dari Allah SWT.
“Ya Allah, aku
sangat ingin membahagiakanmu ayah dan ibu seperti aku sangat mendambakan
karunia kebahagiaan dari-MU. Ya Allah, berikan aku Ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua
orangtuaku, berikan aku kekuatan untuk mengerjakan amal kebaikan yang Engkau
ridhoi, masukanlah aku kedalam golongan hamba-Mu yang shaleh”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar