Seakan tidak mau kalah dengan dengan
Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) dan Pemilihan dan Pemilihan Legislatif
(PILEG), Euforia penyelenggaraan Pemilu langsung (pilsung) Ketum/Waketum
IPEBI untuk kali ke-3 dilaksanakan pada tanggal 27 November 2013 di seluruh
Komisariat IPEBI. Semua menyumbangkan suaranya sesuai dengan insan yang dipilih
dapat mewakili aspirasinya. Partisipasi ini sangat positif untuk
mengaplikasikan visi dan misi masing-masing calon yang ada disetiap area Bank
Indonesia baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Perwakilan. Perhelatan 3 (tiga)
tahunan ini untuk memilih orang-orang terbaik Bank Indonesia untuk memimpin
IPEBI periode 2013-2016.
Di Komisariat DLP, pilsung dilaksanakan di Tempat
Pemungutan Suara (TPS) di depan Ruang Pantry Lantai 3 Gedung Kebun Sirih, TPS
yang betema “Kampung DLP”. Dibuat dengan suasana desa sebuah kampung, dimana
semua orang dapat melepas segala beban dan kepenatan yang dibawa. Pemilihan
berjalan lancar, Pegawai terlihat antusias dan sangat aktif, terbukti dengan
saat dimulainya pilsung, Pegawai telah berduyun-duyun mengunjungi TPS.
Antusiasnya Pegawai karena
berharap IPEBI dapat memperjuangkan kepentingan pegawai. Sebagai payung yang
melindungi para pegawai, keberpihakan IPEBI bagi pegawai yang mungkin mendapatkan
perlakuan tidak adil menjadi fungsi utama. Pegawai harus merasa sangat nyaman
kepada IPEBI sebagai tempat berkeluh-kesah, lalu bersama IPEBI mengusahakan
solusinya. Mewakili kepentingan pegawai dalam berhubungan dengan organisasi
semacam YKKBI dan DAPENBI yang sangat penting. Perbaikan pola hubungan sudah
terlihat, tetapi penguatan governance khususnya transparansi, masih harus
diperjuangkan. Di situ, karyawan harus benar-benar menjadi pusatnya. IPEBI
harus menjaring aspirasi karyawan, memperjuangkannya, kemudian
mengkomunikasikannya secara transparan.
Selain itu Pegawai juga
berharap IPEBI dapat menyeIesaikan isu penting yang sedang dihadapi adalah
migrasi pegawai ke OJK. Sejarah akan mencatat ini dengan tinta emas jika
berhasil, atau sebaliknya dengan tinta buram nan kusam jika gagal. Gagal di
sini adalah jika dua institusi ini lahir dan kemudian “musuhan”. Siapapun yang
menang, perang saudara akan selalu menyisakan luka mendalam. Atau bahkan tidak
ada pemenang. Keduanya kalah, termasuk kemaslahatan Indonesia yg diperjuangkan
keduanya.
Nasib IPEBI ada ditangan Pegawai, karena
Pegawai yang memilih pemimpinnya di IPEBI. IPEBI harus amanah. Amanah merupakan
salah satu pilar utama untuk tegaknya keadilan, sehingga siapapun orangnya
diharapkan mampu menjaga amanah yang diembannya, dan lebih-lebih bagi seorang
pemimpin yang telah mendapat mandat dari Pegawai untuk memaksimalkan
kinerjanya. Agar amanah berjalan dengan baik dan sungguh-sungguh berilah pada
yang berhak menerimanya, bukannya yang meminta-minta untuk diberi amanah.
Harapan untuk memiliki pemimpin yang kuat,
berwibawa dan cerdas tentu akan terus ada dalam diri setiap pegawai Bank
Indonesia. Semoga dengan terpilihnya Ketum/Waketum IPEBI baru mampu memperbaharui
wajah organisasi dan mengembalikan marwah organisasi yang telah lama terinjak
digilas zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar