Menangkap sebuah gambar dari alam yang indah
sesuai dengan keinginan hati, agar
kekaguman yang menyelimuti diriku bisa kubagi tanpa harus berkata-kata, tidaklah
sulit bagi seorang fotografer yang profesional, tapi bagiku hal itu seperti
melawan arus sungai dengan tujuan cepat-cepat menggapai hulu.
Meski demikian, aku tak mau membungkam
keinginan berbagiku walau jelas tak menemui makna sempurna. Jadi kucoba
meng-klik beberapa bagian dari pemandangan ini dengan sedikit harapan agar
teman-teman yang terlanjur masuk kehalaman ini merasakan gemuruh kagum yang
tersirat di seluruh nadiku atas kebesaran dan kemahakuasaan pencipta.
Memang sungguh sayang, aku tak memiliki
kamera yang pro. Tapi segala yang kudapat, meski kecil, taklah membuatku
menggerutu hingga melemparkan nilai diri atau merendahkan nilai diri hingga
jatuh kepada keserakahan dan ketidak sabaran. Kupikir aku masih bisa mencoba
berbagi kekaguman yang menyelimuti hati dan pikiranku ini walau dengan
mengabadikan foto daerah ini memakai kamera pocket dan kamera handphone. Dan
engkau yang berjiwa seni, mungkin bisa mengimajinasikannya melalui hal-hal
serupa yang pernah kau lihat, menutupkan kedua bola mata dan membayangkan
seperti apa yang kulihat ini.
Sobat! Ngarai ini menurutku tidak kalah indahnya
dengan ngarai atau jurang yang ada di bagian Indonesia yang lain, tempat aku
biasa menumpahkan rasa rindu dan membungkam rasa sepi saat masih tinggal di Padang.
Tidak ada wisatawan yang mau datang kesini, terkecuali orang-orang luar yang
mempunyai hubungan kekerabatan dengan orang-orang yang tinggal di sini.
Bisa kukatakan kondisi tanaman di Tabek Patah mirip
dengan kondisi tanaman yang di Pulau Jawa, hanya ada sedikit pohon hijau, yang
rimbun adalah rumput-rumput liar, sejenis gulma atau pakis berdaun hijau.
Dan bila kekaguman itu ada pada dirimu,
seperti yang ada pada diriku, kurasa saat itulah perasaan kita berjalan
menuju titik yang sama. Keagungan Sang Pencipta.(PiS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar