Orangnya energik dan humoris, namanya “Remaja
Tampubolon” biasa dipanggil “Jaja”.
Perawakannya sedang, kulit kuning langsat,
tidak terlalu tinggi, wajahnya tampan. Siang itu Jaja menjadi nara sumber
diacara Meet The Author, bedah buku “Sales In You”, yang diselenggarakan Departemen
Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES) di Perpustakaan Bank Indonesia,
pada hari Rabu tanggal 5 Maret 2014.
Lebih dari 20 tahun berkarir didunia sales
perbankan, dari pengalamannya tersebut Jaja melakukan share dengan penuh energi kesegala penjuru. Melalui berbagai training dan seminar, baik pada dunia
perbankan maupun non perbankan. Mengapa dia membagi ilmunya pada orang, itu
semuanya didasari semata-mata karena
Tuhan, menurutnya semua yang ia berikan dan lakukan adalah amal dan ibadahnya
pada Tuhan. Dan orang yang sukses menurutnya bukan seberapa banyak yang ia
terima, tapi berapa banyak yang ia berikan pada orang lain.
Nilai-nilai yang diwariskan oleh pemimpinnya
dulu saat memulai tugasnya didunia perbankan, menjadi modal utamanya untuk
meneruskan tongkat pada orang lain. Sebagai pemimpin perbankan, semua pemimpinnya,
bukan meninggalkan angka-angka profit,
jumlah nasabah, jumlah dana, jumlah pinjaman, tetapi mereka semua meninggalkan “nilai-nilai
perusahaan”. Sebuah kalimat yang saat ini semakin langka didengar,
dikumandangkan dan dicari. Kebanyakan pemimpin saat ini tidak membentuk dan
membangun nilai2 perusahaan, tetapi nilai pribadi untuk menciptakan angka-angka
guna memenuhi ambisinya yang ada.
Semua manusia pernah
mendengar kata vitamin, pengertian vitamin adalah bahan organik yang sangat
diperlukan oleh tubuh. Vitamin memiliki peran sebagai pengawal kesehatan dan
mencegah penyakit. Dia menciptakan vitamin S, “sales”. Apa sih sales itu ?
menurut Jaja sales adalah orang-orang yang bergerak, mendapat asupan dari
orang-orang yang berpengalaman, dengan harapan menyehatkan. Melalui bukunya Jaja
membagi pengalaman yang dimiliki. Buku vitamin S ini akan menjadi sahabat yang memberikan motivasi dan
inspirasi dalam perjalanan kita melakukan proses jual diri. Dengan kata
lain kita harus bisa menjual diri menjadi aura yang positif disegala bidang, dengan menerapkannya dalam
tindakan bukan menyimpan nilai kita dalam tabung pikiran. Action now, get the result now.
Selling is a process (menjual adalah proses), yaitu menjalankan rangkaian kegiatan dengan
benar, jika kita menjalankan setiap tahapan dalam proses penjualan dengan
benar, kita memiliki kesempatan besar untuk dapat menjual dengan lebih baik. Selling
is all about having good interpersonal communication & relationship
(Menjual adalah tentang hubungan dan komunikasi inter-personal). Penjualan
adalah masalah kemampuan komunikasi dan membina hubungan. Kita adalah mahluk
sosial. Kita membuat keputusan lebih karena emosi dibandingkan rasional. Selling is all about discipline, penjual
yang berhasil selalu melakukan dengan konsisten dan disiplin hal-hal yang tidak
dilakukan oleh penjual yang tidak berhasil.
Untuk menjadi
penjual yang berhasil, maka salah satunya kita harus berubah. Berubah dalam
arti yang positif. Seseorang mau mengerjakan tugasnya dengan baik karena
ada ancaman dipecat dari perusahaan. Perubahan karena ada sesuatu yang bisa
didapatkannya berupa kesenangan. Seorang
individu berubah, karena alasan spiritual, yaitu cinta. Saat
seseorang berubah karena cinta, ia sudah tidak perduli lagi dengan nilai
nilai yang sifatnya materialistis. Ia akan bergerak karena ia
menganggap apa yang dilakukannya, sebagai sebuah perjalanan spiritual membuat
Mahakarya Indah dalam setiap apa yang dikerjakannya. Rumus perubahan yaitu
Peristiwa(P) + Respon(R)) = Hasil(H).
Saat kita melakukan “petualangan” dalam penjualan, pastikan kita siap
dengan segala “peralatan” yang diperlukan. Anatara lain mental, sikap,
pengetahuan, ketrampilan, dan life
support (keluarga). Karena pendukung kehidupan, bisa ada di sekitar kita.
Salah satunya adalah keluarga. Kalau kita memiliki impian, lebih baik kita bagi
impian dengan keluarga. Yakinkan keluarga, bahwa kita bersungguh-sungguh
sehingga mereka dengan mudah dapat memberikan dukungan. Tanpa dukungan dari
orang-orang terdekat yang kita cintai, kita memang mampu untuk mencapai impian
yang kita inginkan. Namun, akan lebih mampu lagi kalau ada dukungan dari mereka.
Mari kita berubah
atas dasar cinta, sehingga semua yang kita jual akan menjadi maksimal,
tujuannya adalah kepuasan spiritual. Sehingga taka ada batasan kita menjual
diri, karena perubahan yang kita lakukan semata-mata adalah untuk kebaikan dan
ridho Tuhan Sang Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar