Bosen hidup dengan yang normal-normal
aja, ayo datang ke sungai Citarum pacu adrenalin main arung jeram. Dijamin
punya pengalaman yang luar biasa, hari itu menjadi salah satu hari yang berkesan karena
salah satu mimpi-mimpi yang terngiang diotakku telah terwujud menjadi nyata,
aku dan teman-teman kantorku ikut kegiatan “arung jeram”. Kegiatan yang dimulai dari
Desa Cisameng-Padalarang ini sangat menguras perhatian, karena hal yang akan
dijalankan adalah kegiatan yang tadinya belum pernah kuikuti. Aku ingin ikut
kegiatan ini coz ada sesuatu yang pastinya akan meninggalkan kesan menarik dan
menantang.
Kata orang-orang yang udah
berpengalaman, arung jeram di di Sunagi Citarum ini sebenarnya merupakan lokasi
arung jeram untuk level pemula, namun kegiatan kali ini cukup menyenangkan karena
arusnya yang sedang bagus. Tapi kami sempat tegang juga karena ada seorang teman yang
terjatuh ke sungai ketika sedang berdiri ditepi sungai untuk foto bernarsis ria.
Untunglah para pemandu arung jeram bergerak sigap dengan langsung melompat ke
sungai menyelamatkan rekans yang terjatuh ke sungai.
Start pertama dimulai dari mulut Gua
Sanghyang Kendit dibawah Waduk Saguling, yang merupakan sebuah goa basah yang
berada di tepi Sungai Citarum. Ketika melewati jeram tersebut maka langsung berhadapan
dengan jalur berbatu yang panjangnya mencapai 1 kilometer. Selain menikmati
jeram, kami juga disuguhi pemandangan yang sangat indah. Suguhan pertama di
awal pengarungan adalah tebing terjal di sisi kiri dan kanan sungai yang
tersusun dari batuan kapur yang tergerus air. Ya, wilayah Saguling masuk
dalam kawasan karst Citatah, yang terbentuk dari batuan kapur. Suasana
begitu hening hanya gemericik air yang terdengar, kontras dengan di suara
Jakarta yang begitu hiruk pikuk oleh keramaian.
Yang
bikin paling berkesan adalah saat di sungai yang arusnya flat, para guide
meminta kami untuk berdiri melingkar dipinggiran perahu sambil berpegangan
tangan. Dan tiba-tiba para guide memutar perahu sehingga kami tak bisa menahan
keseimbangan badan dan jatuh berjungkal masuk ke sungai. Awalnya kami kaget,
lalu para guide meminta kami untuk tenang dan menikmati arus sungai yang datar
dan deras ini sambil berenang santai. yang tadinya kaget berjatuhan ke sungai,
selanjutnya malah senang, bahkan banyak yang enggan untuk ditarik masuk ke atas
perahu. Mereka malah asyik berenang sambil kembali bercanda. Beberapa saat
kemudian semua teman-ku kembali ditarik keatas perahu. Setelah semua siap
diatas perahu masing-masing, lalu kami balapan mendayung sampai garis finish.
Jeram Citarum dilalui memakan waktu 1
jam melewati beberapa arus yang lumayan menantang. Waktu tersebut terasa sangat
cepat berlalu terlebih ketika kami lagi asyik diombang-ambing derasnya air
sungai Citarum eh tau tau sudah hamper finish. Jadi nggak kerasa lama, kurang
jauh kali ya cuma 7 km kami berarung jeram, kami sampai ke garis finish di
jembatan lama Rajamandala-Cianjur. Lalu perahu kami angkat ke atas kendaraan
untuk dibawa kembali ke garis start.
Terus terang sebenarnya dalam diri
pribadiku tersimpan kesenangan sebagai seorang adventurer alam. Mulai dari tracking, daki gunung,
panjat tebing, naek gantole, diving, hingga arung jeram menjadi salah satu
mimpi yang harus dapat kulaksanakan. Alhamdulilah selama ini hampir semuanya
telah kulakukan, Subhanallah.
Nikmat Tuhan yang mana lagikah yang belum kudapat..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar