Miris sekali
rasanya, seorang yang sebenarnya berkualitas dan bersih justru dianggap sampah
yang tidak berguna di negeri ini, dihujat habis habisan bahkan oleh orang-orang
yang sebenarnya tidak tahu apa apa, ini semua juga kontribusi dari pemberitaan
baik media elektronik maupun cetak yang selalu menyudutkannya, sehingga
masyarakat Indonesia percaya begitu saja terhadap pemberitaan media.
Ane copas bagian kecil tulisan yang membuat ane selalu merinding, dari klipblog Dahlan Iskan :
"Hati kecil saya masih berharap,
mudah-mudahan ada orang yang tiba-tiba menemukan data bahwa BPK telah salah
ketik. Maka, kita tidak akan kehilangan menteri yang mampu rapat dua hari dua
malam nonstop untuk menyelamatkan keuangan negara. Rapat itu tidak boleh
berhenti karena lengah sedikit berakibat pada kebangkrutan ekonomi nasional.
Rapat itu tentu melelahkan karena angka-angkalah yang akan terus berseliweran.
Angka-angka yang rumit: kurs, suku bunga, devisa, likuiditas, rush, neraca
perdagangan, stimulus, dan seterusnya. Angak-angka itu saling bertentangan,
tapi menteri tidak boleh memilih salah satunya. Dia harus membuat keputusan yang harus memenangkan semua angka yang saling
merugikan itu. Padahal, dia baru saja tiba dari Washington, AS, untuk berbicara
di forum KTT G-20 yang amat penting itu. Di Washington dia tahu bahayanya
ekonomi dunia. Tapi, dia mampu memikirkan keuangan internasional sekaligus
keuangan nasional dalam waktu yang sama di belahan dunia yang berbeda. Dia
harus menghadiri KTT G-20 di Washington saat itu (kebetulan saya ikut di
rombongan situ) saat rupiah tiba-tiba melonjak menjadi Rp 12.000 per dolar AS. Dia
harus tampil cool di forum dunia yang Singapura pun tidak boleh ikut di
dalamnya itu sambil tegang bagaimana harus mengendalikan rupiah yang sudah
membuat warga negara Indonesia panik semuanya. Dialah menteri yang datang ke
Washington hanya untuk mengemukakan pikiran briliannya dan harus langsung
kembali ke tanah air pada hari yang sama untuk mencurahkan perhatian pada
ekonomi yang hampir bangkrut itu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar