Baru saja
menonton pernyataan musisi terkenal Ahmad Dhani, ketika tahu anak ketiganya mengalami
kecelakaan dan mengambil nyawa orang lain, terlihat wajahnya biasa-biasa saja.
Tak terlihat penyesalannya sebagai orang tua karena membiarkan anaknya membawa
kendaraan sendiri. Gemes rasanya hati ini melihatnya. Sebagai seorang pendidik ingin rasanya saya
memberinya nasihat. Inilah akibat bila orang tua terlalu serba permisif atau
serba boleh kepada buah hatinya. Apalagi si dul menyupir kendaraannya sendiri
setelah mengantar pacarnya pulang. Wow!
Di usia yang masih muda (13 tahun), Abdul
Qadir Jaelaini atau biasa dipanggil si Dul hebat sekali. Sudah bisa membawa
mobil sendiri, dan punya pacar pula. Nampaknya, anak ini dewasa sebelum
waktunya. Inilah akibat dari pendidikan yang kurang baik di rumah. Pendidikan
dalam keluarga tak berjalan dengan baik. Saya mencoba membaca satu persatu komentar
para netter atau pengguna internet setelah menonton video itu. Rata-rata
bernuansa negatif dan penuh caci maki kepada ahmad dhani sebagai orang tuanya.
Kita tentu menyayangkan kejadian ini dan berharap tak ada lagi anak di bawah
usia 17 tahun mengalami kecelakaan. Apalagi sampai memakan korban. Baik yang
meninggal maupun yang terluka jelas sangat dirugikan akibat adanya kecelakaan
ini.
Berikut ini adalah salah komentar mereka di youtube yang saya kutip:
Jadiin contoh tuh Sekarang banyak yang orang
tua yang ngebiarin anaknya mengendarai kendaraan bermotor sebelum umurnya bukan
hanya mobil, bahkan motor lebih banyak.
Kalo dah kaya gini baru ngomong kapok,
padahal nyawa taruhannya.
Buat orang tua
mikir de kalo mau ngasi kendaraan ke anak2nya. Jangan alasan2 klasik kaya deket
dari rumah, hanya ke pasar saja, tidak ke luar ke jalan raya, dll.
Yang punya udah cukup umur dan punya SIM aja
bisa kecelakaan apalagi yang belum..
Kita masih
ingat kecelakaan yang menimpa anak Hatta Rajasa. Malam tahun baru menjadi
kelabu karena menabrak kendaraan orang lain. Korbanpun berjatuhan dan membuat
duka yang mendalam. Hatta Rajasa langsung tampil di media dan memberikan
pernyataan sekaligus ucapan belasungkawa kepada korbvan yang meninggal. Seharusnya kita
belajar dari kedua kejadian itu. Kita harus mengambil hikmah dari kecelakaan di
Dul putra Ahmad Dhani. Kita harus bijaksana menyikapinya. Tak perlu saling
menyalahkan karena kejadian ini. Ambil hikmah dibalik musibah. Si Dul juga
telah menjadi korban kecelakaan. Kaki si Dul patah tulang, dan dioparasi di rumah sakit
pondok indah.
Sebagai orang
tua, sebaiknya kita melarang anak di bawah 17 tahun membawa kendaraan sendiri.
Apalagi mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Sebab anak di bawah
usia 17 tahun masih labil. Mereka belum stabil seperti orang dewasa pada
umumnya. Si Dul dan
Ahmad Dhani membuka mata kita untuk menjadi anak dan orang tua yang baik. Anak
harus mengerti dan memahami, akan tiba saatnya dia berkendara bila sudah
memiliki SIM. Orang tua juga harus diingatkan, tak ada alasan membolehkan anak
membawa kendaraannya sendiri tanpa ada SIM yang dikeluarkan oleh polisi.(sumber : Blog Omjay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar