Olahraga mendaki gunung
adalah olahraga berat, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan
adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti
mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena
suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa
takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. Tanpa adanya rasa takut
maka tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan.
Resiko mendaki gunung yang tinggi,
tak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karena para
pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking, pemburuan sensasi
tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau
harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri.
Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut
membentuk self-esteem, kebanggan diri.
Nasionalisme tidak dapat
tumbuh dari slogan atau indoktrinasi. Cinta tanah air hanya tumbuh dari melihat
langsung alam dan masyarakatnya. Untuk itulah para pendaki naik gunung.
Bagaimanapun, gunung dengan rimba liarnya, tebing terjal, udara dingin,
kencangnya angin yang membuat tulang ngilu, malam yang gelap dan kabut yang
pekat bukanlah habitat manusia modern. Bahaya yang dikandung alam itu akan
menjadi semakin besar bila pendaki gunung tidak membekali diri dengan
peralatan, kekuatan fisik, pengetahuan tentang alam, dan navigasi yang baik.
Tanpa persiapan yang baik, naik gunung tidak bermakna apa-apa.
Nggak bisa ditawar, mendaki
gunung adalah kegiatan fisik berat. Karena itu, kebugaran fisik adalah hal
mutlak. Untuk berjalan dan menarik badan dari rintangan dahan atau batu, otot
tungkai dan tangan harus kuat. Untuk menahan beban ransel, otot bahu harus
kuat. Daya tahan (endurance) amat
diperlukan karena dibutuhkan perjalanan berjam-jam hingga hitungan hari untuk
bisa tiba di puncak. Bila tidak biasa berolahraga, calon pendaki sebaiknya
melakukan jogging dua atau tiga kali seminggu, dilakukan dua hingga tiga minggu
sebelum pendakian.(jejaklangkah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar