Bapak Sakit, Ini sudah yang keberapa kalinya
beliau di Opname di RS Bintaro. Tak kuasa melihatnya. Hari ini pun, aku
membersihkan badan bapak, dan berulang-ulang menadahi kencingnya di pispot
karena belum dipasang kateter, sampai menyuapi beliau makan. Ini kondisi
terlemah yang pernah terjadi dengan bapak. Dalam 48 tahun hidupku, ini pertama
kalinya aku mengurusi beliau seperti dulu beliau mengurusku waktu bayi. Selama
ini aku sebenarnya juga pengen ngurus bapak tapi karena tugas di Sumatera selama 13 tahun maka baru sekarang
aku bisa ngurus bapak pada saat sakit secara langsung.
Waktu kecil, bapak sering memandikanku,
ngajak renang di kali dikampung nenek di Serang, menggosok gigi bersama, kami makan
bersama, jalan-jalan sore, naik sepeda bersama, main layangan. Nonton orang main tenis di Senayan, tapi
tempatnya sekarang dah jadi Plaza Senayan, atau ngeliat orang ngawinin kuda
ditanah yang sekarang dah jadi Senayan City. Masa kecilku adalah masa yang
penuh dengan kemanjaan. Kemanapun jika bapak suka aku diajaknya berjalan kaki,
jaman itu sepeda masih mahal harganya. Karena Bapak cuma seorang Satpam walau
kerjanya di Bank Indonesia dengan pangkat pegawai dasar mana mungkin dia bisa
beliin aku sepeda. Makan aja tiap hari aku pake telor rebus yang dibelah empat
dan dibagi dengan adik2ku. Tapi kalau aku dah capek jalan beliau akan
menggendongku.
Bapak, Cepat sembuh ya, I Love U Pak, semua karakter mu turun ke anakmu ini. Agus masih tetap agus dulu, yang keras kepala sepertimu, masih juga anakmu yang nurut tapi manja, dingin, dan individualis sepertimu. Hanya sedikit karakter ibu yang menurun ke Agus, sabar, cerewet, care dan panikan, Bapak harus cepat sembuh dan terus bersemangat ya. I Love U Dad. Berbahagialah di masa tua mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar