Pimpinan atau orang pintar yang selalu berada diatas sering sekali susah
mendengar apa yang dikatakan bawahannya. Merasa diri lebih pintar ini yang
membuatnya nggak mau mendengar, tetapi kita sebagai bawahan atau orang yang
masih yunior merasa diri sedang haus-hausnya ilmu maka kita akan selalu sadar
bahwa kita harus banyak mendengar.
Kebanyakan orang pintar sepertinya malas dan tak mau mendengar, mungkin orang-orang pintar itu terlanjur
nyaman merasa lebih pintar. Mereka sering terlalu asyik bekerja dengan gayanya. Mereka
bekerja sesuai dengan kata hatinya. Mereka merasa orang lainlah yang
membutuhkan dirinya. Sementara itu, kita yang belum pintar terlalu banyak bertanya dan
kebanyakan ide, jadi atasan atau yang merasa lebih senior merasa bosan untuk
mendengar. Bisa juga karena ide kita terlalu bagus dan mempunyai nilai inovasi
yang dapat menjatuhkan wibawanya, sehingga kadang-kadang atasan menjadi jengah
dan merasa digurui.
Orang pintar dan ahli tapi
tak mau mendengar saat bekerja ia akan menjadi trouble makerdan dibenci banyak orang. Mereka merusak kebersamaan
dan menguras energi. Karir mereka boleh jadi melesat namun kemudian berhenti di
titik tertentu Tapi kalau orang pintar
yang jadi atasan dan senior kita mau mendengar apa yang kita sampaikan, luar biasa karena kemampuan mendengar dan
kemauan belajar memang sangat diperlukan, paling susah ngasih masukan sama
orang yang sudah merasa pintar, merasa senior, merasa banyak ilmu dan
pengalamannya. Kalau sudah pintar dan mau buka mata, buka telinga, buka hati pasti orang pintar itu akan diberikan kemampuan untuk bisa rendah hati sehingga punya kemampuan untuk mendengar orang lain.
Biasanya orang pintar yang nggak mau mendengar itu adanya dikalangan
birokrat, karena banyak tipe pemimpin yang fix
mindset, sehingga tidak mau mendengar dan resisten terhadap perubahan,
mereka tinggal dalam comfort zone
mereka, untuk itu buat teman-teman dan diriku sendiri jadilah orang yang
berguna untuk orang lain, dengan growth
mindset, terbuka, out of the box
dan seperti padi. Terimalah masukan dan dengarkan orang yang lebih muda, orang baru, orang bawahan, apalagi yang lebih berani berinisiatif jangan langsung di cap menjadi orang yang lancang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar