Pada hari Kamis, 28 Februari 2013 Bank
Indonesia membuat sejarah baru, yaitu menggunakan secara resmi Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang terletak di
kota Samarinda. Gedung kantor tersebut diresmikan Darmin Nasution, Gubernur
Bank Indonesia. Dalam peresmian tersebut hadir Gubernur Kaltim Dr H Awang
Faroek Ishak, Emir Moeis Ketua Komisi XI DPR RI, Muspida Provinsi Kaltim dan
Muspida Pemko Samarinda, beberapa Kepala Departemen antara lain DAI, DPU, DLP. Kepala
KPwBI Banjarmasin, Kepala KPwBI Samarinda serta Pimpinan Perbankan, Mitra Kerja
KPw Bank Indonesia Kaltim, dan undangan
dinas terkait.
Gedung KPw Bank Indonesia Kaltim
dibangun berdasarkan peningkatan aktivitas Bank Indonesia sehingga daya tampung
gedung lama yang dibangun tahun 1973 dirasakan tidak memadai. Namun
disaat itu gedung BI tercatat sebagai bangunan kantor terbesar di Provinsi
Kaltim. Selain itu umur gedung lama yang sudah tua, juga turut menambah
motivasi bahwa pembangunan gedung baru menjadi hal penting dan tidak dapat
ditunda lagi.
Itu
sebabnya pada bulan Mei 2006 dirancang pembangunan gedung baru dilokasi yang
sama yaitu jalan Gajah Mada No 1 Samarinda. Pembangunan gedung dimulai dengan
pelaksanaan pekerjaan pondasi pada bulan september 2007. Pengerjaan fisik
bangunan dibagi menjadi tiga paket, paket 1 pekerjaan pondasi dan struktur
selesai tahun 2009, pekerjaan finishing arsitektur, interior dan site development selasai tahun 2012,
selanjutnya paket 3 pekerjaan Mechanical
dan electrical(ME) serta paket pekerjaan electronic Security System (ESS) selesai tahun 2012. Bangunan KPw BI Kaltim merupakan perpaduan antara
arsitektur gedung perkantoran modern konservatif yang dibalut oleh unsur unsur
tradisional Kaltim, dengan skyline bangunan berorintasi kearah sungai Mahakam.
Sebagai wujud bangunan Bank Sentral yang formal, dijaga dengan meletakan
lapangan upacara di area depan dan posisi tiang bendera serta entrance tepat simetris sebagai sumbu
bangunan. Sehingga terlihat sangat kokoh dan berwibawa tegak ditepian Sungai
Mahakam.
Dalam
pembangunan gedung ini, BI sangat mengedepankan peningkatan pelayan pada masyarakat,
khususnya dalam hal kebutuhan uang layak edar. Terbukti dengan khasanah yang
dibuat lebih besar dibanding dengan khasanah yang dimiliki KPw BI Makasar, demikian
ungkap Lambok Siahaan (Kepala Departemen Pengedaran Uang), yang juga ikut hadir
dalam peresmian tersebut. Dengan adanya peningkatan kapasitas khasanah,
diharapkan BI akan dapat lebih mendukung kegiatan transaksi tunai yang
mengalamai peningkatan cukup pesat sejalan degan semakin menggeliatnya
aktivitas perekonomian di Provinsi Kaltim. Untuk meningkatkan ketersediaan uang
dimasyarakat maka kegiatan perkasan lebih ditingkatkan dengan melakukan kas
keliling selain dikotakota besar Kaltim juga
dilakukan di wilayah perbatasan dan daerah terpencil di kaltim. Selain dipengaruhi
oleh sisi penawaran, pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Kaltim
diperkirakan akan memicu meningkatnya permintaan kebutuhan pokok masyarakat,
yang pada gilirannya perlu dibarengi dengan peningkatan suplai kebutuhan yang
memadai agar kestabilan harga barang dan jasa di Kaltim terjaga.
Gedung
kantor yang baru dilengkapi dengan 5 ruang rapat, yang terdapat di Lantai 1 s.d
3 dan sebuah ballroom, yang
dipergunakan untuk acara peresmian dengan kapasitas 500 orang. Pengolahan
interiornya sangat mempertahankan efektifitas sirkulasi dan fleksibiltas ruang
kerja. Tersedianya ruang rapat dengan kapasitas relatif besar, merupakan salah
satu bentuk respons Bank Indonesia atas semakin menguatnya harapan para
pemangku kepentingan untuk melakukan koordinasi yang lebih erat, dalam rangka
mendukung upaya percepatan pembangunan ekonomi daerah. Apalagi interiornya
sangat menghadirkan nuansa lokal dengan menyisipkan elemen elemen budaya lokal
khas Kalimantan Timur pada beberapa bagian detail bangunan antara lain pintu,
plafon, pola karpet dan elemen estetis.
Massa
gedung KpwBI Provinsi Kaltim terdiri dari bangunan utama eksisting 2 lantai dan
bangunan baru 4 lantai untuk kegiatan operasional yang dihubungkan hall
transisi (jembatan), bangunan penunjang 2 lantai untuk fasilitas sosial dan
utilitas. Masing-masing massa bangunan tersebut diolah dengan gubahan massa
persegi untuk memperkuat kesan formal-kokoh-monumental. Selain itu gubahan massa
persegi di bangunan utama eksisting ditambahkan bentuk kotak menjorok kedepan
sebagai pertanda area entrance utama (pintu masuk utaman dan drop-off area). Secara umum konsep
gedung KpwBI Kaltim sesuai kriteria kekuatan, kestabilan, keamanan, dan memperhatikan
segi kemudahan pelaksanaan. Bangunan ini dirancang dengan memperhatikan
efisiensi energi dan kelestarian lingkungan.
Dalam
sambutan peresmiannya Gubernur BI
mengungkapkan, Bank Indonesia senantiasa memberikan dukungan pada program
program ekonomi berkelanjutan yang menyasar pada pemberdayaan masyarakat di
bidang ekonomi. Perluasan akses masyarakat ke layanan jasa perbankan, tentunya
harus dengan biaya yang lebih terjangkau serta penyediaan produk perbankan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah. Terkait hal ini
kedepan Bank Indonesia akan memperluas akses layanan perbankan dengan cara non-konvesional,
melalui pemanfaatkan teknologi informasi, telekomunikasi dan kerjasama
keagenan, atau dikenal sebagai branchless
banking. Melalui strategi ini layanan perbankan dapat menjangkau segala
lapisan masyarakat tanpa perlu menghadirkan fisik kantor bank. Namun branchless
banking akan dilakukan secara terukur, dengan memperhatikan potensi
risiki-risiko yang mungkin timbul. Termasuk dampaknya pada stabilitas sistem
keuangaan. Oleh karena itu awal tahun depan Bank Indonesia akan menerbitkan
panduan (guidelines) pelaksana
branchless banking. Sebagai penutup sambutan Pak Darmin Nasution mengajak
seluruh pegawai KPw untuk selalu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
kepada masyarakat, dengan bekerja secara pofessional dan menjunjung tinggi
integritas.
thank you atas informasinya, bisa juga mampir ke blog mengenai pinjaman online jika berkenan, terima kasih
BalasHapus