Sudah lama aku ingin sekali mencicipi
bagaimana rasanya naik kereta dari Tanah Abang ke stasiun lain di Jakarta, tapi
selalu saja ada halangan. Kalau naik kereta antar provinsi seperti ke Yogya,
Cirebon sih sudah sering, tapi kalau kereta jarak pendek, sumpah belom pernah.
Tentunya sebagai warga ibukota yang nggak punya KTP Jakarta, Busway selalu jadi
pilihan utama untuk berkeliling kota. Namun mengingat bahwa jalur busway belom
sampai ke daerah Bintaro apalagi Serpong, alternatif lain untuk ke
tempat-tersebut adalah naik bus, angkot, atau kereta.
Akhir-akhir ini aku harus kerap
mengunjungi daerah Bintaro, karena menjenguk Bapakku yang sedang dirawat di RS
Bintaro. Awalnya, aku masih keukeuh gak mau naik kereta karena acap kali
mendengar cerita-cerita tentang copet, jambret dan ketek. Maksudnya selain di
kereta banyak copet dan jambret, katanya di kereta juga banyak yang bau ketek,
dari teman-teman pengguna setia kereta api.
Awalnya, aku masih mempercayakan kepergian ku
ke Bintaro pada angkot yang dengan setia mengantarku ke RS Bintaro dan
menurunkanku dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya untuk
berganti ke angkot berikutnya. Diluar hari kerja, aku bisa sampai Bintaro dalam
waktu 2 jam. Bayangkan betapa banyak keringat yang kukucurkan dan betapa
menyengatnya bau badanku setelah bermandi peluh di angkot selama dua jam, mana
ngetemnya lama lagi. Yang bikin tak tahan adalah macetnya, ampiiuuuun deh.
Sampai minggu lalu, gak tahu kenapa kok
tiba-tiba pengen banget naik kereta yah.... Aku akhirnya menuju ke stasiun
terdekat dari tempat tinggal, yaitu stasiun Tanah Abang. Aku baru sadar kalo
naik kereta ternyata ber-AC. Masuk ke kereta pun, ternyata lumayan nyaman, nggak berdesak-desakan yang kubayangkan, nggak seseram yang kutakutkan. Awalnya, bingung nanti aku
turunnya dimana yah... tapi ada peta jalur kereta api terpampang di setiap pintu
kereta jadi memudahkan bagi mereka yang newbie dalam perkereta-apian.
Finally,
I reach Stasiun Jurangmangu only 20 minutes less than a half an hour. Hahaha
less time consumption. Pulang ke Jakarta pun akhirnya naik kereta lagi.
Ternyata naik kereta itu cukup enak dan cepat, hasil testimoni mungkin akan berbeda dengan
pengguna kelas lain. Catatan, kalau mau naik kereta, sebaiknya pantau dulu jadual keberangkatan kereta, biar nggak kelamaan nunggu keretanya di
stasiun. Naik kereta Commuter Jabodetabek jadi serasa naik MRT di Singapur,
bersih dan tertib.(Cipu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar