Sore ini pulang kantor aku berlomba dengan waktu dan macet,
setiap harinya pun begitu. Pekerjaan
membuat aku seperti budak, seperti robot yang setiap saat harus siap melakukan
apapun. Huh….kuhempaskan badanku dikursi, rasanya capek sekali kalau tiap hari
harus begini. Aku harus sabar dan harus lebih dalam lagi belajar mengenal hati,
banyak dari kehidupan ini yang harus kupelajari dan kupahami.
Pikiranku mulai melayang jauh,
bukankah ini yang aku inginkan ? Bekerja dari pagi sampai larut malam, dan
ketika aku pulang yang kuinginkan adalah tidur, tak ada yang lainnya. Yah… ini
memang yang kuinginkan, ini memang pelarianku sebagai kompensasi dari kurangnya
latar belakang sekolah yang kujalani. Walau punya masa dinas yang sudah 30
tahun, beberapa gubernur yang menjabat di BI-pun sudah kualamai dari Mulai Pak
Arifin M. Siregar yang gagah dan sangat santun sampai Pak Agus Martowardoyo
saat ini.
Tapi kini aku mulai berpikir, tak bisa
kualihkan semuanya seperti ini. Karena aku juga tak akan berhenti memikirkannya.
Kala kusendiri tak ada yang bisa mencegah datangnya pikiran itu. Rasa ingin menjadi
lebih besar dari sekarang selalu menerpa di akhir masa dinasku yang tinggal 7
tahun lagi.
Kini aku mulai bertanya, apa DSDM
masih peduli pada orang seperti-ku ? Setelah 11 tahun bekerja diposisi seperti
sekarang sebagai G III yang promosi melalui macam macam tes, bikin makalah dan
wawancara ? Apa DSDM masih memikirkan orang macam aku, sekolah cuma sampai SMA,
walau macam macam PMK mulai dari yang ecek ecek sampai dengan yang serius telah
kuikuti. Apakah aku harus menerima kekalahan ini tergilas oleh yang kuliah
walaupun kuliahnya sabtu minggu cuma absen doang nggak pernah ikut belajar. Apakah
Tuhan masih mau menitipkan pangkat yang lebih tinggi padaku?. Rasa galau selalu
ada setiap kupikirkan semua ini, jangan - jangan harapanku ini akan sia - sia
belaka sampai aku pensiun nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar