Alkisah suatu waktu di pusat kota metropolitan. Ada seorang wanita kaya
sedang menyusuri trotoar, sambil melihat - lihat barang di etalase pertokoan.
Tiba - tiba muncul seorang wanita pengemis yang lusuh dan kumal. Ia meminta
- minta sekeping belas kasih dari setiap orang yang lewat di trotoar itu.
Termasuk pada wanita kaya tadi.
Wanita kaya itu mengambil dompetnya, mengeluarkan uang lima ratus ribu
rupiah dan bertanya, ”kamu kuberi uang ini, apakah kamu lebih memilih untuk
membeli perhiasan atau membeli makanan?”
”Tidak, Nyonya, aku tidak pernah membeli perhiasan seumur hidup saya,”
jawab pengemis itu.
”Apakah kamu akan menghabiskannya untuk berbelanja?' wanita itu bertanya
lagi.
”Tidak, Nyonya, aku tidak mau membuang waktu untuk berbelanja,” jawab
pengemis itu. ”Aku selama ini memakai seluruh waktuku untuk bertahan hidup.
sekedar pengganjal perut yang keroncongan”
”Apakah kamu akan menggunakannya untuk pergi ke salon?” wanita itupun
bertanya sekali lagi.
”Anda salah?” jawab pengemis itu. ”Aku tidak pernah merapikan rambutku
selama dua puluh tahun.”
Wanita itu berkata, ”Oke. Aku tidak akan memberimu uang ini. Sebaliknya,
aku akan mengajakmu makan malam di restoran dengan suamiku.'
Pengemis itu terkejut. ”Tidakkah nanti suami Anda akan memarahi Anda?
Lihat saja, aku kotor dan mungkin berbau sangat busuk.'
Wanita itu berkata, ”Tidak masalah. Suamiku perlu melihatmu agar dia tahu
apa jadinya seorang wanita jika tidak
diberi uang untuk belanja, perawatan ke salon, dan membeli perhiasan !!!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar