Kamis, 28 Desember 2017

Hidup Dengan Mesin HD


Suara mesin hemodilisa-HD (mesin pencuci darah) yang ada di Ruang Renal Unit Rumah Sakit PGI Cikini, terdengar dengan alunan irama yang merdu dan sayup-sayup. Begitulah setiap seminggu tiga kali aku mendengar dan merasakan mujizat Allah yang di ciptakan melalui tangan manusia untuk membantu diriku dalam memperahankan hidup.
 
 
Tanpa mesin HD ini, aku yakin bahwa sudah sejak dua tahun lalu aku tak merasakan nikmat Allah yang diberikan padaku di dunia ini. Aku pasti tak merasakan bagaimana nikmatnya mengantar ketiga anakku dalam menikahi pasangan hidupnya masing masing, bahkan sampai mereka memberikan cucu aku pasti tak akan pernah melihatnya.

Setiap pelaksanaan HD, puluhan orang berbaring di Kasur masing-masing, biasanya ditemani keluarga terdekat, istri atau suami, kadang anak-anak jika anaknya berbakti dan sayang pada orangtua.

Begitupun aku, istriku selalu setia menemani, sebab tanpa ada yang menemani terus terang semangat buat hidup jadi berkurang. Tapi kalau istri ada disamping, hidup ini rasanya tak ingin berhenti, karena terasa sekali sayang dan kesetiaan yang terjalin selama 30 tahun menjalani bahtera rumah tangga, benar benar terasa seperti kasih Rachman dan Rachim dari Allah SWT.

Sudah menjalani HD selama 2 tahun, rasa sakit jarum yang menusuk tanganku selama 5 jam nonstop sudah hampir tak kurasakan. Aku sudah terbiasa dengan rasa sakitnya tusukan jarum tersebut, mungkin bagi orang normal yang sehat, akan ngilu melihat darah mengalir dalam selang yang diputar kedalam mesin, lalu diproses dan disaring dalam tabung dialiser yang menggantikan funsi ginjal.

Walaupun demikian, alhamdulilah aku tidak seperti teman-teman lain seperjuangan yang sering dirawat karena kurang disiplin dalam mengkonsumsi air. Bagi kami pasien gagal ginjal minum itu dalam 1x24 jam tidak boleh lebih dari 600 ml, atau seukuran botol air mineral yang sedang. Untuk makan harus makanan dengan protein tinggi (telur, ikan, daging), jika  yang dimakan kurang mengandung protein tinggi, haemoglobin (HB) tubuhnya akan rendah. Akibatnya ya harus tambah darah, kurang nafsu makan, sering mual, badan lemas, tulang ngilu, dada sesak, susah berjalan.

Makanya buat teman dan sabahat yang sekarang masih sehat dan normal, minumlah air putih yang cukup, kalau waktunya MCU yang harus diikiuti, jangan sampai kita nggak care dengan diri sendiri. Sebab MCU itu adalah tujuannya untuk mendeteksi dini kondisi tubuh kita, jika tidak ditemukan sesuatu yang mengganggu kesehatan ya bersyukur, tapi jika sudah ada tanda-tanda yang kurang baik, cepatlah konsultasi kedokter dan ikuti nasehatnya.

Jangan sampai ada beberapa teman dari BI yang kini jadi pasien seperti aku, datang kerumah sakit dalam kondisi terlambat. Dokter MCU dari awal sudah menganjurkan untuk cuci darah, tapi karena menurutnya cuci darah itu sesuatu hal yang menakutkan maka dia tak mau ikuti anjuran dokter. Akhirnya dengan kondisi yang sudah cukup parah, baru mau melakukan cuci darah, kondisi badan sudah lemah, nafas tersengal-sengal, kaki bengkak, perut buncit. Kalau sudah terlambat penangannya lebih repot dan rumit.

Tolong diperhatikan, jangan terlalu sering mengkonsumsi minuman kaleng, sofdrink, makanan kaleng, minuman herbal, jamu-jamuan. Minuman dan makan tersebut sudah terkontaminasi zat kimia yang dapat membebani kerja ginjal, akibatnya akan kurang baik bagi ginjal. Gagal ginjal dapat dicegah dengan menerapkan cara hidup sehat, mengatur pola makan dan minum, seimbangkan gizi, tidak merokok, olahraga yang cukup, manajemen stress dan lanjutkan konsep hidup sehat.

HD atau cuci darah bukan suatu pengobatan yang menakutkan, walaupun tujuannya cuma untuk bertahan hidup bukan untuk kesembuhan, dengan  bantuan mesin HD banyak sekali pasien rawat jalan yang sampai bertahun tahun bisa bertahan hidup. Yang penting disiplin jangan banyak air masuk dalam tubuh, jangan makan buah-buahan (banyak mengandung kalium) karena mengganggu fungsi jantung, kecuali buah papaya yang membantu melancarkan pencernaan.

Hidup dengan gagal ginjal bukan menjadi penghalang bagi penyandangnya untuk tetap berbuat baik bagi sesama, dan berkurang semangat untuk bekerja. Sebelum HD dari pagi sampai siang waktu istirahat selesai aku tetap masuk bekerja, setelah itu aku ijin pimpinan untuk HD. Walaupun terkadang kini banyak aku minta ijin sakit tidak masuk karena kondisi tubuh yang kurang sehat.

Kini aku bergabung dengan komunitas gagal ginjal, kami saling tukar informasi, edukasi dan motivasi. Sekarang aku merasa bahwa penyakitku ini menjadi sarana Allah SWT untuk menyebarkan kebaikan dan semangat hidup dalam keterbatasan. Telah divonis ginjal tak perlu pesimis dan putus asa, gagal ginjal bukanlah akhir dari segalanya. Yang penting KISS (kasih, ikhlas, sabar, syukur), jika sudah menyadari ini niscaya kita akan menjalani hidup dengan lebih tenang dan menerima kondisi yang ada sambil terus berjuang mencari kebaikan dan beramal dalam hidup.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar