Kamis, 19 Juni 2014

Bahagia Itu Sederhana



Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku masih punya keluarga. Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya orang tua. Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, itu berarti aku mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku
punya
teman. Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku cukup gizi. Mencuci dan menyetrika tumpukan baju, itu berarti aku memiliki pakaian.


 Membersihkan halaman rumah, jendela, memperbaiki talang dan selokan air, itu berarti aku memiliki tempat tinggal. Mendapatkan banyak tugas yang merepotkan, itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.
Mendapatkan rekan kerja yang mengesalkan menandakan hasil kerjaku masih diperlukan. Mendapatkan banyak komplain dari atasan menandakan aku masih punya pekerjaan, masih loyal dan menginginkanku menuju perubahan kearah lebih baik.
Mendengar nyanyian yang fals, itu berarti aku masih bisa mendengar. Terdengar bunyi jam alarm di pagihari, itu berarti aku masih hidup.
Menderita sakit, berarti Allah sedang membersihkan diriku dari dosa-dosa, agar diriku bersih ketika kembali kealam baka dan masuk syurga.
Subhanalloh.Ternyata masih banyak hal yang dapat aku syukuri setiap hari. Jangan terlalu sibuk mencari yang sempurna bila yang sederhana itu bisa membuat bahagia, berhenti mengeluh dan bersyukurlah, bersyukur dalam setiap keadaan.(Andiana)

Rabu, 18 Juni 2014

Gendhis



Jika bicara mengenai tas, maka pangsa pasar yang dibidik adalah kaum menengah keatas. Karena kaum itulah yang gandrung pada produk fashion dan asesoris impor. Mulai dari parfum, sabun, shampoo, sepatu, jam tangan, pakaian dll.


Untuk kalangan wanita karir, tas menjadi salah satu aksesoris yang wajib menemani dalam menjalankan aktivitas. Bagi kaum menengah kebawah yang menggemari produk lokal, di kota Yogyakarta nggak perlu mencari tas impor yang branded.  Gedhis yang terletak di Ring Road Barat-Sleman-Yogyakarta adalah produsen tas yang kualitasnya nggak kalah dengan impor, harganya cukup terjangkau karena bahan baku pembuatannya ramah lingkungan.


Bahan baku utamanya seperti kulit, pandan, bambu, batok kelapa, agel dan rotan sedangkan sisanya menggunakan bahan baku rajutan.  Penggunaan bahan baku anyaman dan rajutan hanya diproduksi untuk memenuhi  order yang menyukai tas rajut.


Dari seniman pengrajin dan kekayaan alam yang melimpah, diciptakan berbagai kerajinan tas yang cantik. Naturally material ditambah sentuhan modern, sangat cocok bagi mereka yang mencintai alam produksi Indonesia. Tas ditoko ini merupakan handmade bukan mesin namun tetap terjaga kerapihan dan ketelitiannya, barang yang diproduksi warna dan design-nya sangat dibatasi jumlahnya, sehingga dapat menaikan gengsi pemakainya karena nggak pasaran. 


Pemilik toko yakin kalau varian baru produksinya dapat menarik minat pasar. Segmen pasar yang dibidik adalah wanita karir, PNS yang dinamis dan wanita yang fashionable. Dia yakin karena hampir semua wanita butuh dan menyukai tas, nggak ada wanita yang sedang berjalan dipasar, mall, perkantoran tanpa tas.

Selasa, 17 Juni 2014

Arsip Sebagai Bukti Akuntabilitas Organisasi



Dalam kehidupan organisasi, kesadaran pentingnya arsip bagi kebutuhan organisasi masih rendah. Hal ini disebabkan oleh pandangan dan praktik kearsipan di hampir setiap jenis organisasi yang hanya menekankan arsip adalah “surat”.


Pada masyarakat arsip masih dipandang sebelah mata, bahkan banyak yang ber-opini bahwa arsip adalah hanya kertas usang digudang, bahkan sering mengabaikan fungsi arsip sebenarnya. Di era teknologi informasi sekarang ini, fungsi kearsipan menjadi semakin penting karena arsip merupakan alat bukti dan pertanggungjawaban pelaksanaan sebuah kegiatan yang memiliki nilai guna administrasi, hukum, keuangan, pendidikan, riset, sekaligus menjadi sejarah yang tidak dapat dipisahkan. Arsip bukan hanya berbentuk kertas, tapi bisa berbentuk foto, gambar, media rekaman, pita suara, film, disk, warkat,.elektronik dan lain sebagainya.


 Arsip atau dokumen dapat menjadi salah satu sumber data, informasi dan pengetahuan. Sebab arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Alasan ini relevan dikaitkan dengan pengertian atau definisi dokumen perusahaan, karena dokumen organisasi adalah data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh organisasi dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.


Jadi karena arsip merupakan rekaman atau catatan yang mengandung data dan informasi yang berkenaan dengan aktifitas, peristiwa apapun di dalam ataupun di luar organisasi, arsip adalah sumber data akuntabilitas organisasi. 


Arsip mempunyai hubungan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, dan hubungannya signifikan. Agar arsip dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi ilmu pengetahuan maka arsip yang tercipta harus mempunyai nilai guna, disimpan secara sistematis, dan mudah diakses bilamana dibutuhkan. Arsip yang tercipta mempunyai nilai, karena kualitas data dan informasi yang terkandung di dalamnya akurat, bebas dari kesalahan, tidak bias, tidak menyesatkan, relevan, tersajikan secara lengkap tanpa pengurangan, penambahan, atau pengubahan, dapat tersedia tepat waktu, dan mudah.




Untuk memiliki arsip yang memiliki karakteristik tersebut, sebuah organisasi harus didukung oleh sumberdaya manusia yang terbina dan profesional di bidangnya. Kompetensi pencipta arsip dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan bidang kerja, ketrampilan dalam menggunakan peralatan dan media untuk membuat rekaman dan sikap kerja seperti kedisiplinan, kesungguhan, keseriusan, dan semangat kerjanya. Sedangkan bagi pengelola arsip, kompetensinya ditunjukkan oleh penguasaan pengetahuan kearsipan, ketrampilan dan sikap kerja yang memungkinkan penyimpanan arsip secara sistematis, pemeliharaan dan penjagaan arsip yang menjamin keselamatan arsip, dan pelayanan pengaksesan arsip yang memuaskan setiap penggunanya.


Penting bagi Pimpinan organisasi untuk menentukan sejak awal tentang kebijakan, prosedur akses, penggunaan, dan pelayanan arsip bagi setiap orang yang membutuhkan.  Mempertimbangkan berbagai ketentuan tentang akses arsip, pengaksesan arsip harus menjadi hal yang sederhana, dan mengedepankan prinsip pelayanan yang prima dan murah hati, demi kelancaran pelaksanaan tugas.(Yohanes Suraja)

Elang




Mari kita merenung sejenak, belajar dari filsafat kehidupan Elang

Elang merupakan unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur itu seekor elang harus membuat keputusan yang berat pada umurnya yang ke 40.


Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang.

Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: "Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan -suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari".

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung, untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru.

Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya,  dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu.

Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali, dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Sahabat,
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan kitalah sang penguasa atas diri sendiri. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Karena kita adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!(DFA).