Rabu, 29 April 2015

Tour D'Pontianak

Begitu pesawat mendarat di Bandara Supadio Pontianak, kesan pertama yang muncul adalah tak dipungkiri bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, dari Sabang sampai Merauke banyak sekali potensi wisata yang ditawarkan oleh negara yang memiliki ribuan pulau, termasuk potensi wisata yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Barat, khususnya kota Pontianak.


Pontianak dijuluki Kota Khatulistiwa karena posisinya yang berada pada garis khatulistiwa, yang membelah bumi menjadi dua bagian yaitu utara dan selatan. Di Siantan sebelah utara kota ini terdapat Tugu Khatulistiwa (Equator Monument) yang dibangun pada garis lintang nol derajat bumi.Sehingga pada saat kita meletakan sebuah telur, bentuk telur yang lonjong karena berada dititik nol bumi maka telur tersebut bisa diletakan dalam posisi tegak.



Tugu ini juga menjadi ikon kota yang mendunia, pasalnya ada peristiwa penting dan menakjubkan yakni fenomena alam ketika matahari berada digaris khatulistiwa. Peristiwa titik kulminasi matahari (ekinoks) yang terjadi hanya setahun dua kali, pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam yang langka ini hanya dapat dinikmati dibeberapa negara selain Indoneisa yaitu : Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, Equador, Peru, Columbia, Brazil, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun domestik.





Kota Pontianak dibelah oleh sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia dan sungai Landak. Luas kota 107,8 Km dan jumlah penduduk sekitar 575.843 jiwa, yang memilki keragaman suku dengan mayoritas penduduk Etnis Tionghoa (31,2%) dan Melayu (26,1%), suku jawa, madura, batak, bugis dan lain lian (42,7%). Hampir seluruh penduduk Pontianak menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Namun bahasa ibu masing masing juga digunakan, antara lain Melayu Pontianak, Bahasa Tiociu, Bahasa Khek dan bahasa daerah lainnya.




Nama Pontianak diambil dari hembusan mitos yang tersebar terkait kisah dongeng Syarif Abdurachman yang konon sering diganggu oleh kuntilanak ketika menyusuri sungai kapuas. Lalu Syarif melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak, sekaligus menandakan dimana meriam itu jatuh. Maka disanalah wilayah kesultanan akan didirikan. Kebetulan peluru jatuh melewati simpang tiga Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang kini terkenal dengan Beting Kampung Dalam Bugis, Pontianak Timur atau Kota Pontianak. Ditempat itu pula pada tanggal 23 Oktober  1771, sultan mendirikan Mesjid Jami Sultan Abdulrachman Alkadri, dua tahun kemudian mendirikan Istana Melayu Kadriah sebagai pusat pemerintahan.




Jika kita berada ditengah jembatan Tol Kapuas, terlihat benar apa yang menjadi kekuasaan Allah SWT dalam meciptakan bumi. Sungai Kapuas yang panjang, menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat. Di Pasar Flamboyan dapat kita temukan Berbagai jenis ikan air tawar yang besar dan kecil, termasuk ale-ale tangkapan dari muara sungai ini dijajakan pedagang sebagai sumber protein kehidupan masyarakat.




Pariwisata Kota Pontianak didukung oleh keaneka ragaman budaya penduduknya, yaitu Dayak Melayu dan Tionghoa. Suku Dayak memilki pesta syukur atas kelimpahan panen yang disebut Gawai,  masyarakat Tionghoa memiliki kegiatan pesta Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh dan perayaan Sembahyang Kubur (Cheng Beng atau Kuo Ciet) yang memiliki nilai aktraktif turis.



Selain terkenal dengan Tugu Khatulistiwanya, kota ini juga memilki pariwisata sungai. Tak hanya itu kota pontianak juga dikenal sebagi tempat wisata kuliner, keaneka ragaman makanan menjadikannya sebagi surga kuliner. Makanan yang terkenal antara lain : Air Tahu, Kembang Tahu,  Ice Cream Petrus (ice cream menggunakan kelapa), Chai kwe (semacam pastel berisi ebi dan daun kucai), Hekeng (daging goreng berbahan dasar udang), Hu Ju (tahu dengan kuah merah), Lidah Buaya, Ale-ale (sejenis kerang), Menu Asam Pedas, Sotong Pangkong (cumi kering dibakar), Sambal Haji Dulah, Pisang Srikaya, Bubur Pedas,  Tumis Pakis, Pajeri Nanas, Pengkang (ketan dibakar berisi ebi), dll.




Ditengah kota selain museum seni budaya yang patut dikunjungi, terdapat juga Rumah Radakng. Yaitu sebuah rumah replika Suku Dayak Kalimantan Barat, yang sangat besar. Dengan ukuran panjang 138 meter, tinggi 7 meter dan lebar 5 meter. Tugu digulis atau tugu ala bamboo runcing, Rumah Adat Melayu di Jalan Sutan Syarir, selain itu juga terdapat Mesjid Raya Mujahidin, yang berdiri kokoh dan cantik. Kehidupan masyarakatnya sangat rukun, selain masjid banyak tempat ibadah berbagai agama yang ada disana dibangun dengan megahnya.Gereja Khatederal Santo Yosep yang merupakan Gereja Keuskupan Roma, Vihara Maitreya yang diresmikan tahun 2013 untuk kaum Budhisme kota Khatulistiwa, dan berbagai Vihara yang ada.



Satu lagi yang unik dikota ini, yaitu terdapat mobil pemadam kebakaran yang dikelola swasta. Biasanya dikota lain mobil jenis ini dikelola pemerintah setempat. Mobil ini sering digunakan sebagai alat pemadaman api jika terjadi kebakaran diseluruh kota Pontianak, dan diperuntukan bagi seluruh masyarakat yang mengalami musibah dimaksud.



Karena penduduknya mayoritas etnis Tionghoa, hampir disetiap sudut kota terdapat tempat nongkrong berupa kedai kopi yang menyediakan tempat duduk open air didepan kedainya. Tempat tersebut juga sebagai ajang silaturahmi warga, menyebabkan hubungan dan komunikasi antar warga sangat erat. Sehingga hampir tidak ada keributan atau tawuran yang terjadi dikota ini.


Begitu juga dengan pedagang Bakpao, sore hari hampir setiap jengkal jalan menjajakan dagangannya menggunakan gerobak. Termasuk juga pedagang minuman yang berbahan dasar aloevera (lidah buaya) banyak ditemui. Bagi wisatawan muslim yang baru pertama sekali berkunjung ke Pontianak, jika mencari kuliner disekitar Jalan Gajah Mada mesti hati-hati. Sebab disana banyak sekali penjaja kuliner yang berjualan menu tidak halal.  

Kapan Terakhir Kita Mendongeng...?

Semua orang basic-nya adalah bisa bercerita, mendogeng itu sama seperti yang dilakukan semua orang baik anak-anak maupun dewasa saat curhat dengan teman atau siapapun. Intinya dalam dongeng adalah menjelaskan atau menceritakan sejumlah poin, dengan dibumbui ekspresi bicara menggunakan nada yang berbeda dan menampilkan bahasa tubuh yang ekspresif.

Dalam acara yang diselenggarakan Perpustakaan Bank Indoneisia dengan tema “The Magic of Strory Telling”, M.Aryo F Zidni seorang Profesional Story Teller menyampaikan bahwa dongeng  merupakan kegiatan komunikasi kepada siapapun baik orang yang normal maupun abnormal. Disamping itu dalam mendongeng nggak sekedar hanya menghibur melalui cerita namun ada hal lain yang ingin disampaikan tentang nilai-nilai kehidupan. Sebagai contoh di Sumatera Barat ada cerita Malin Kundang, yang merupakan cerita anak durhaka terhadap ibunya sehingga dikutuk menjadi batu. Cerita ini mengandung nilai bagaimana semestinya seorang anak harus patuh dan tunduk pada ibunya.

Dongeng sangat penting untuk membentuk karakter anak, dapat meningkatkan kecerdasan majemuk anak-anak, mereka juga lebih terpacu mengungkapkan semua rasa ingin tahu lewat berbagai pertanyaan. Manfaat lain mendongeng mendekatkan dan mempererat hubungan harmonis, emosional antara orangtua dengan anaknya. Nah lebih bermanfaat lagi kalau dongeng tersebut mengandung pesan positif, kita nggak boleh khawatir kalau anak-anak apalagi yang usia balita tak mampu mencerna cerita. Sebab anak-anak dapat belajar memahami dongeng sebelum dia mampu berfikir logis.



Ketika usia kandungan seorang ibu hamil berusia tujuh bulan, sebaiknya sejak itu sudah disampaikan dongeng. Ketika anak itu lahir kedunia dia sudah familier dengan suara ayah dan ibunya, sebab ayah dan ibunya telah serting bercerita, sehingga saat ayah dan ibunya berbicara suara tersebut nggak asing lagi baginya dan membuatnya nyaman.

Pada acara yang dihadiri oleh mayoritas kaum hawa itu, Aryo menyarankan agar menyisihkan waktu menjelang tidur untuk menyampaikan cerita, mendongeng harus terlahir dari hati, sebab komunikasi dua arah akan jauh mengena apabila disampaikan dengan jujur. Akan berpengaruh besar terhadap daya imajinatif anak dan anak lebih mengerti  tentang arti body language, ekpresi muka, gerak gerik mata. Disitulah proses mendongeng akan berjalan dengan efektif.

Dalam mendongeng pilihlah cerita yang paling disukai anak-anak, karena mereka akan lebih antusias menyimak. Meskipun kita menggunakan alat bantu, tetaplah lakukan kontak mata sesering mungkin agar fokus. Cari tempat tenang dan kurangi gangguan agar anak dapat memahami isi cerita, tingkatkan partisipasi anak dengan menjadikannya bagian dalam cerita. Ekspresikan dongeng dengan gerakan tubuh dan wajah, sehingga anak menikmati setiap deskripsi, karakter tokoh dalam cerita. (AQ jaelani Dan Mia)


Kamis, 16 April 2015

Inflasi Adalah Pencuri

Rakyat kini kian berat menanggung beban hidup, beberapa waktu lalu tanpa gembar-gembor pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM berupa bensin dan Solar sebesar Rp 500,-. Padahal diawal bulan Maret 2015 harga BBM tersebut telah menjadi harga yang lumayan ideal bagi masyarakat, khususnya di level grassroot yaitu Rp 6.900,-/liter untuk bensin, dan Rp 6.400,-/liter untuk solar.


Harga BBM murah menjadi dambaan masyarakat karena dengan nilai sebesar itu biaya transportasi yang dikeluarkan relatif kecil, baik untuk biaya transportasi pribadi maupun transportasi angkutan barang, yang berdampak daya beli masyarakat menjadi kuat.

Namun bila harga BBM dinaikan sedikit saja, secara otomatis tarif angkutan umum dan berbagai kebutuhan pokok melonjak. Inflasi menjadi liar walaupun pada tanggal 14 April 2015, Bank Indonesia telah mengumumkan bahwa BI Rate tetap 7,5 %. Tetapi harga barang pokok di pasar nggak terkontrol. Cabe naik, beras naik, minyak goreng naik sampai ikan basah dan ikan asin pun naik, ditambah harga harga elpiji 12 kg ikutan naik. Sedangkan pengusaha kecil maupun sopir angkot serta sopir kopaja, tanpa persetujuan Organda ber-inisiatif sendiri menaikan tarifnya dari Rp 1000,- s.d Rp 3.000,-.

BI Rate nggak bisa mengendalikan kenaikan harga yang dirubah semaunya oleh para pelaku ekonomi di pasar, walaupun pemerintah telah menententukan harga pokok dari barang tersebut. Sebab BI Rate diciptakan bukan untuk menekan inflasi, tapi untuk mengontrol inflasi. Karena BI Rate merupakan salah satu alat moneter yang dapat menjaga kestabilan nilai rupiah. Walau inflasi lagi tinggi, BI nggak sembarangan nuruninnya, couse penyebab inflasi banyak banget bukan perubahan kurs doang, tapi niat pemerintah menaikan harga BBM dan penerimaan pajak sangat mempengaruhi.


Saat ini BI menetapkan BI Rate sebesar 7,5 % guna mengarahkan defisit transaksi berjalan ketingkat yang lebih sehat sebesar 2,5 s.d 3 %, agar sasaran besaran inflasi menjadi akurat sekitar 4±1%. Selain itu penetapan BI Rate sebesar itu adalah untuk mewaspadai resiko eksternal dan domestik terkait harga komoditas global meskipun harga minyak dunia naik. Termasuk resiko inflasi yang berakibat dari kurangnya pasokan dan kelancaran distribusi bahan pangan.

Asal tahu aja bahwa BI Rate nggak selamanya bagus buat bisnis, buktinya walaupun BI rate rendah namun bunga kredit bank tetap tinggi. Mungkin ini disebabkan suku bunga lending facility dipatok 8,00% oleh BI. Apalagi tingkat efisiensi perbankan masih rendah, karena beban operasional terhadap pendapatan bank yang nggak seimbang.

Oleh karena untuk menciptakan BI Rate yang ideal, inflasi yang reasonable dan stabil bisa tercapai sesuai sasaran (mengutip ungkapan Victor Arya Bekti H di BLINK), serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang moderat juga meningkat, ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh Bank Indonesia antara lain :
1.BI harus terus memperkuat kebijakan moneter.
2.BI harus lebih sering berkoordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi dan transaksi berjalan, dengan lebih menggiatkan Tim TPID yang bearada di KPw.
3. BI harus mendorong pemerintah daerah kabupaten dan kota untuk membuat roadmap pengendalian inflasi, agar Tim TPID pemerintah setempat mempunyai pedoman dan program kerja yang jelas.
4. BI konsisten menjaga kestabilan nilai rupiah.




Inflasi adalah pencuri (mengutip ungkapan Wahyu Setyoko di BLINK). Makanya BI terutama yang didaerah, harus mendorong dan menjalin hubungan yang inten serta bersinergi dengan stakeholders, guna mengantisipasi pergerakan inflasi yang wajib dikendalikan.


Minggu, 05 April 2015

BI Rate

Kadang bingung juga dengan istilah moneter yang satu ini yaitu BI Rate, apa sih maksudnya..? apakah sama dengan rate lain seperti rate hotel, rate menu restoran. Sebagai orang yang awan dengan moneter bahkan nggak pernah sama sekali belajar ilmu yang satu ini, membuat diri ini pesimis akan kondisi keuangan jika BI sudah mengumumkan BI Rate. Sebab setelah BI Rate diumumkan, beberapa hari setelah itu pasti terjadi perubahan harga di pasar secara mendadak. Kalau harganya turun sih nggak apa-apa tapi kalau harganya naik, wah… jebol del anggaran dapur yang sudah direncanain.



Dari berbagai pegawai outsourcing yang bekerja di Bank Indonesia sempat kutanya : “Apa yang anda ketahui tentang BI Rate..?”, mereka menjawab nggak tahu. Kalaupun tahu jawabannya sungguh sangat jauh dari maksud dan arti BI Rate yang sebenarnya. Oh……sungguh memprihatinkan, padahal mereka bekerja di sebuah institusi yang mengelola BI Rate setiap harinya sama seperti aku yang kurang mengenal.

Tapi menurutku ada satu jawaban yang mendekati dan agak mengena sedikit, yaitu jawaban dari Ratih (seorang Pegawai Cleaning Service PT FMI) yang bertugas di gedung Arsek. Dia dengan gamblang menjelaskan bahwa BI rate itu adalah acuan suku bunga yang tujuannya mengatur kestabilan harga. Sebagai otoritas moneter BI menerbitkan BI Rate. Dulu acuan untuk menentukan inflasi yang ada dimasyarakat adalah uang beredar bukan BI Rate. “Kok bisa ya..? tanyaku lagi. “Bisa dong keleeeeez…, karena acuan inflasi dulu kan jumlah uang beredar, katanya semakin banyak uang beredar maka inflasi makin tinggi. 

Dibeberapa negara teori ini nggak dipake lagi karena nggak akurat” jawab Ratih mantap.
Dia melanjutkan, BI Rate diciptakan bukan untuk menekan inflasi, tapi untuk mengontrol inflasi. Karena BI Rate merupakan salah satu alat moneter yang dapat menjaga kestabilan nilai rupiah. Biar inflasi lagi tinggi, BI nggak sembarangan nuruninnya, couse penyebab inflasi banyak banget bukan perubahan kurs doang, tapi niat pemerintah untuk menaikan harga BBM dan penerimaan pajak sangat mempengaruhi. Akibatnya BBM belum dinaikan namun harga barang dipasar sudah membumbung.

Begitu juga kalau inflasi turun, BI harus cepat mengantisipasi. Sebab jika BI hanya berpangku tangan aja akan terjadi gejolak harga yang under control, akibatnya aktivitas kegiatan perekonomian nggak berjalan sebagaimana mestinya. BI harus bisa mengendalikan inflasi agar menjadi stabil dan nggak dibawah target.

Namun nggak selamanya BI rate bagus buat bisnis, buktinya walaupun BI rate rendah namun bunga kredit tetap tinggi. Ini disebabkan oleh tingkat efisiensi perbankan yang masih rendah, karena  beban operasional terhadap pendapatan operasional yang nggak seimbang.

“Nggak semua masyarakat familier sama BI Rate Pak…!”. Kebanyakan hanya yang aktif di pasar modal saja yang peduli, memantau fluktuatifnya kurs. Nilai tukar biasanya bekerja lebih cepat karena berdampak pada perdagangan ekspor dan impor. Jika rupiah menguat maka harga barang impor menjadi lebih murah, sedangkan barang ekspor menjadi lebih mahal diluar negeri, akibatnya jadi nggak kompetitif. Turunnya nilai ekspor berakibat menurunnya pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu BI care banget terhadap BI Rate, sebab belum ada instrument lain sebagai penggantinya. Kalaupun ada paling hanya mengatur pasokan barang saja agar seimbang hingga nggak terjadi inflasi.

Wawwww bukan main…! Ratih sangat faham BI Rate. Aku nggak nyangka seorang pegawai cleaning service ternyata lebih pintar dari aku tentang BI Rate. Setelah ngobrol ngalor ngidul ternyata walau bekerja sebagai petugas kebersihan, pada hari Sabtu dan Minggu, Ratih kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, pada fakultas ekonomi.

Aku jadi malu, sebagai Pegawai BI yang pangkatnya asisten manajer tapi nggak kuliah, pengetahuanku tentang BI Rate nggak seberapa, bahkan kalah dengan seorang  pegawai outsourcing yang notabene tugasnya hanya  menjaga kebersihan ruang kerja kantor. Mungkin karena dari dulu tugasku nggak bersinggungan dengan BI rate, jadi aku kurang perhatian. Oh Tuhan, I am so sad...


Dee's Coaching Clinic Jakarta

Untuk menjaring minat penulis yang ada di Jakarta, khususnya penggemar tulisan berupa novel dan cerita fiksi, Perpustakaan Bank Indonesia menyelenggarakan acara yang sangat menarik, yaitu Dee Coching Clinic Jakarta dengan nara sumber Dee Lestari, penulis buku Supernova. Pada hari Minggu tanggal 5 April 2015, bertempat di Ruang Audio Visual Perpustakaan BI Menara Syafruddin Prawiranegara. Acara cukup banyak menyedot penulis Jakarta yang kebanyakan terutama penulis remaja dan kaum muda, sedangkan dari intern hanya beberapa gelintir Blogger BI tua yang hadir. 


Selain penulis pemula warga Jakarta, dari ekstern terdapat beberapa penulis novel kondang antara lain pengarang The Naked Traveller Series yaitu Trinity, pengarang buku TNSLOA yang terkenal dengan selebtwit @aMrazing adalah Alexander Thian, Jenny Jusuf penulis skenario film atau script writer, sedangkan penulis Intern ada  Junanto Hediawan  penulis buku Japan Aftershock.

Latar belakang yang membuat Dee menulis adalah karena kecintaannya terhadap membaca, dia ingin menciptakan suatu bacaan fiksi yang berkualitas, dengan membuat karakter tokoh idola pada setiap bukunya. Diselipkan pengalamannya bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat diberbagai tempat baik itu di kampungnya sendiri Tapanuli maupun, pengalaman traveling-nya ke berbagai negara. Sedangkan coaching ini tujuannya adalah memberi kesempatan pada penulis pemula untuk menceritakan pengalamannya berupa real problem dalam menulis. Sehingga semua yang disampaikan Dee adalah jawaban dari berbagai pertanyaan peserta yang sudah dirangkum dalam tweeternya.

Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana problem dalam menulis kreatif. Sedangkan proses menulis kreatif sendiri adalah sesuatu yang bersifat formal dan sudah ada formatnya, seperti menulis skripsi, menulis makalah, menulis autobiografi dll. Namun menurut Dee proses kreatif dalam menulis yang sebenarnya adalah menulis sebuah fiksi ditambah dengan pengalaman dan  pengetahuan dan wawasan penulisnya.

Dee menjelaskan dengan panjang lebar, bahwa dalam memulai menulis yang pertama sekali adalah ide. Kemudian dari ide itu dikumpulkan dalam satu folder pribadi, lalu diberi tokoh yang akan memerankan besarta karakternya. Ide ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu pembukaan, isi sesi pertama, isi sesi kedua dan story ending dibagian ketiga. Tujuannya agar pembaca terhibur dengan pengalaman penulis yang di-share secara runtut dibumbui fakta yang terjadi dari orang yang sudah mengalaminya.


Dari berbagai buku yang pernah ditulisnya, Dee menyampaikan bahwa dalam menulis tentu nggak semua orang langsung mempunyai hasil yang berkualitas. Pada buku pertama yang ia terbitkan tahun 2001 yaitu “Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh” belum timbul rasa percaya dirinya. Begitupun dengan buku supernova yang kedua tahun 2002 “Akar”, walau kedua buku tersebut menjadi best seller,  dan sudah diadaptasi menjadi film layar lebar. Baru pada buku ketiganya tahun 2004 “Petir”, dia merasa pede bahwa bukunya ternyata benar-benar mempunyai penggemar tersendiri.

Oleh karenanya dia menganjurkan bahwa untuk menulis, janganlah penah berhenti belajar. Sebab untuk menjadi penulis yang baik nggak bisa instan lantas disukai orang. Seseorang harus terus menempa dirinya dengan pengalaman pribadi yang dialami, belajar dengan siapapun termasuk mempelajari kaidah cara-cara menulis yang baik  dan benar dari para pakar, serta menciptakan tokoh yang mempunyai keistimewaan dalam cerita yang disampaikan.

Sebagai penutup Dee juga menyampaikan agar dalam menulis, memberikan judul yang mudah di baca orang dan bisa menjadi payung dari tulisan kita. Apalagi yang menggunakan judul bahasa asing, sebaiknya beri judul yang mudah diingat dan jelas artinya, jika dibaca orang enak untuk didengar.