Selasa, 09 Februari 2016

Aku Yang Tersisih

Jika ada rapat di divisi ku, aku merasa tersisih dan sedih, apalagi jika yang menjadi substansi rapat adalah perjalanan dinas kantor ke daerah. Rasanya aku asing banget, sebab sudah lama sekali aku nggak ditugaskan oleh pimpinan ikut dalam dinas tersebut.


Aku nggak tahu pasti mengapa sampai hal itu terjadi…?, tapi dari isu-isu yang disampaikan seorang teman padaku penyebabnya adalah aku nggak kompak, aku nggak pernah mau di ajak makan malam bersama saat tugas. Ada juga yang bilang bahwa aku egois karena suka pergi sendirian saat tugas, katanya lagi aku sering curi waktu untuk mencari ide nulis, jadi ini menggambarkan bahwa aku nggak serius dalam melaksanakan tugas. I am useless, so nyanda guna…

Resikonya ya sekarang ini aku nggak pernah diajak lagi dalam dinastim kantorku  melakukan tugas rutin ke daerah, aku jadi merasa asing ditengah-tengah kawan kerja seruangan dikantor. Karena mereka nggak pernah lagi mau bicara sola pekerjaan denganku, walau masa kerjaku relatif paling senior diantara mereka.

Paling tidak enak rasanya kalau dispelekan orang lain, apalagi orang itu adalah teman dan atasan  kita sendiri. Atasan yang semestinya memberi semangat dalam bekerja, kini membuat kita serasa tak berguna, atasan yang harusnya memberi kepercayaan kini menjauhi, boro-boro ngajak ngobrol, negur pun nggak pernah. Tetapi the show must go on, aku harus tetap bekerja, nggak boleh putus asa sebab masa kerjaku tinggal empat tahun lagi. Aku harus menunjukan bahwa orangtuaku membinaku bukan untuk menjadi pemalas, bukan untuk menjadi orang yang gampang patah arang, aku harus tegar sampai menjelang masa pensiunku nanti.

Kini yang kulakukan adalah merubah sikapku yang mungkin nggak disukai pimpinan atau kawan-kawan, tapi bagaimana aku tahu bahwa aku punya salah, wong teman-teman dikantor nggak ada yang terus terang untuk menunjukan kekurangan dan salahku. Aku hanya bisa menduga saja bahwa aku harus merubah sikap memperbaiki diri.

Dilingkungan tempatku kerja, aku termasuk orang baru jadi aku harus menunjukan sesuatu agar kepercayaan beliau tumbuh dan melambung tinggi. Aku nggak perlu tersinggung karena semua pekerjaan yang kulakukan adalah untuk mendapatkan kepercayaan pimpinan, aku harus membuktikan kemampuanku yang sesungguhnya, masa aku bisa mencetak anak-anakku menjadi sarjana dan menjadikan mereka orang yang bermoral tapi nggak bisa mengambil hati seorang pimpinan.

Walau sebenarnya aku tahu bahwa tujuan orang bekerja bukan hanya ingin meyenangkan pimpinan tapi untuk memberikan kontribusi pada perusahaan seoptimal mungkin. Jadi tidak ada gunanya membiarkan dada sesak dan perasaan tidak enak, hanya gara-gara menghadapi atasan yang nggak menghargai niat baik dan hasil kerja kita. Yang penting aku sekarang mau mengoreksi segala kesalahan, mengevaluasi segala kekurangan, tidak mengulangi hal-hal yang buruk yang pernah terjadi. Sebab tujuan bekerja bukan karena semata-mata demi atasan tetapi bagaimana kita bisa berkontribusi bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kita.

So aku nggak boleh kecil hati karena nggak diajak tugas ke daerah, tetapi sebaliknya sikap atasan itu menjadi pelecut untuk mengeluarkan seluruh kapasitas diriku. Sekarang aku harus mengerahkan semua kemampuan untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya dan menghasilkan pencapaian konduite tertinggi, serta disukai rekan kerja dikantor.


1 komentar: