Senin, 04 April 2016

Ketulusan Di Ruang HD

Sudah lebih dari dua bulan harus berhubungan sama pasien cuci darah. Pasien penyakit kronis yang mengharuskan mereka cuci darah, ada yang seminggu sekali, dua kali, mungkin di tempat lain bisa hingga tiga kali dalam seminggu.
Empat hingga lima jam mereka harus duduk atau berbaring, dua jarum berukuran besar harus ditusukkan ketubuh mereka, selang yang satu menyedot darah dari tubuh mereka kemudian diputar di mesin, setelahnya dikembalikan ke tubuh melalui selang satunya.
Ada pasien yang masih dengan tubuh perkasanya datang sendiri, tapi nggak jarang yang harus dipapah sama keluarga, istri, suami atau anak mereka.
Banyak yang masih mengurai senyum saat menjalani semuanya, tapi beberapa sudah mulai jenuh. Tapi semuanya harus dijalani hingga mereka tiada. Untuk bisa daftar di suatu tempat cuci darah kadang antriannya adalah kematian.
Tapi tahukah jika cuma di ruang cuci darah kita menemukan kesetiaan, mereka yang setia mengantar yang tercinta setiap harinya. Mereka nggak ngeluh, tapi wajah mereka kadang terlihat lelah.
Mereka yang dengan rasa sayangnya menyuapi suami atau istri mereka saat cuci darah, menuangkan air teguk demi teguk ke mulut terkasih. Untuk sekedar menolong makanan masuk. Mereka yang setia. Mereka yang menggenggam erat tangan bahkan saat terakhir yang terkasih harus mengucapkan selamat tinggal.
Diruang ini nampak jelas ketulusan sayang, cinta dan setia. Ditempat inilah semua itu terwujud, bahwa orang yang dicintai patut disayangi dan dibuktikan kesetiaannya.(Me and My Life - Teguh Rasyid)


1 komentar: