Rabu, 28 Februari 2018

Papan Nama Jalan


“Kawanku baru pulang dari Medan. Dia cerita nama jalan di kota itu dipasang dengan tulisan besar-besar. Dari jauh jadi kelihatan,” kata Lukman.

“Betul-betul itu. Malah di Jogja papan namanya ditulis dengan bahasa Jawa,” sambung Soleh.



“Ya banyak kota membuat papan nama jalan disesuaikan dengan kondisi. Malah ada yang pakai nasehat agama,” kataku.

“Kalau di Jawa Tengah bolehlah dipasang juga tulisan Jawa. Cuma kalau di Jakarta, bagaimana? Apa mau pakai bahasa Betawi?” kata Soleh.

“Kupikir kalau Jakarta tak perlu pakai bahasa Betawi. Kan Jakarta, ibukota,” kataku.

“Cuma kulihat papan nama jalan yang dipasang nggak sebanding sama jalannya,” kata Soleh.

“Maksud kau,” desak Lukman.

“Lihat saja. Papan nama Jalan Gajah Mada kecil, lebih besar nama Jalan Zainul Arifin atau pun Sumur Batu. Padahal Jalan Gajah Mada jalan protokol,” kata Soleh.

“Ya juga. Di Harmoni kulihat tak ada papan nama Jalan Gajah Mada. Yang ada dekat Jalan KH Hasyim Ashari dan di perempatan Ketapang-Sawah Besar,” kata Lukman.

“Juga perkantoran dan pertokoan diminta juga memasang nama jalan dibawah nama kantor dan toko. Jadi orang tahu,” kataku.

“Ada lagi yang aneh,” kata Lukman.

“Apa lagi yang aneh,” desak Soleh.

“Kulihat di Jalan Kwini I misalnya, ada lagi papan nama bertuliskan, Sal. Penghub. Senen. Apa ini nggak bikin bingung orang,” kata Lukman.

“Ya juga. Bingungnya lagi kalan nama jalannya dipaku di pohon. Papan nama Jalan Abdurahman Saleh pernah begitu. Lama dibiarkan, akhirnya baru dipasang di tiangnya,” kataku.

“Hebatnya lagi , papan nama Merdeka Selatan ada tiga di depan kedubes AS,” kata Soleh.

“Mentang-mentang ada Balaikota. Atau supaya Anies lihat kali,” kata Lukman.

“Tapi kan itu nggak benar. Atau apa ini dianggap kecil,” kataku.

“Kecil tapi punya arti. Coba dibenahi, kan Jakarta bisa tambah cakep,” potong Soleh.

“Apalagi Anies kan Gubernur baru dan ada rencana merubah nama sebuah jalan. Bagus kali kalau papan nama jalan di Jakarta sudah bisa dibenahi,” kata Lukman.

“Kalau perlu tulisan namanya pakai skotlite, jadi malam kena sorot jelas kelihatan,” kataku.

“Anies kan tinggal instruksikan walikota bikin pilot projek di wilayahnya masing-masing, bisa beres itu semua,” kata Soleh. (Poskota-lubis1209@gmail.com).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar