Pada
suatu hari masih agak pagi, Tutut anak Presiden Soeharto, lewat di jalan tol dalam
kota menuju ke seuatu tempat di Jakarta.
Penjaga Tol :
“7.000 rupiah”.
Tutut yang nggak punya kecil mengeluarkan
uang 50 ribu rupiah langsung saja menyodorkan membayar.
Penjaga Tol : “Ini Bu,
kembaliannya. ”
Tutut :
“Sudah, simpan saja buat keluarga anda.”
Penjaga tol merasa senang karena menerima 43
ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.
Beberapa jam kemudian Tommy juga melewati jalan tol tersebut. Karena Tomy anaknya Soeharto juga, dia ngak punya uang
receh, Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.
Penjaga Tol :
“Ini Pak, kembaliannya 13 ribu.”
Tommy :
“Sudahlah, simpan aja buat sekolah anak anda.”
Penjaga langsung memasukan kembalian itu ke kantongnya dan
berterima kasih banyak ke Tommy.
Menjelang sore Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol. Soeharto ngeluarin
uang 10.000 rupiah dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang
kembaliannya dan ditanyanya kepada penjaga tol
Soeharto : “Lho,
mana uang kembalian saya ?”
Penjaga Tol : “Ah Bapak,
masa uang 3.000 rupiah aja dibalikin. Tadi Mbak Tutut dan Mas Tommy lewat sini kembaliannya
43 ribu dan 17 ribu dikasihin ke saya, masa Bapak yang 3 ribu aja minta
kembalian?? ”
Soeharto :
“Tunggu dulu mas !! Anda tau sapa Tutut dan Tommy??”
Penjaga Tol dengan cekatan menjawab: “Ya
tahulah Pak!...Mbak Tutut dan Mas Tommy tuh anak Bapak, anaknya Presiden.”
Soeharto :
“ Pinter kamu, tahu mereka anak Presiden. Nah sedangkan saya kan cuma Anak
Petani !! Sekarang,
mana kembalian saya??”
(sumber : Blog tetangga).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar