Candu
wangimu begitu melenakan penciuman
Melayangkan
angan peroman yang merindu terkasihnya
Lembar
kuntum putihmu siratkan kelembutan
Membelai
hati penyair yang dihampakan terkasihnya
Aroma
hangatmu leburkan beban kisah kehidupan
Hadirkan
ketenangan jiwa-jiwa penghuni dunia
Mekar
menjulang tanpa naungan
Akarkan harapan
baru dalam basah dan liatnya tanah
Aku....
seorang yang selalu ingin berada di sampingmu,
menggenggam
hangat kelopakmu ketika malam
membaca
tiap inci wajahmu ketika temaram
menjadi
saksi atas segala sedih, galau dan bahagiamu
Kita...
dua hal berbeda dalam segala halnya
Kita...
dua hal berbeda dalam segala halnya
tapi
kenapa penerimaan begitu mudahnya ada ?
kita
telah setuju untuk tak perlu mencari alasan
ketika
perbedaan justru menghadirkan hal yang sama
di
sinilah saat ini dua hati berada
di
suatu tempat menunggu sambutan senja
biarkan
dia cemburu dan biarkan mereka menilai
yang
mengerti tentang kita hanyalah kita
geliat
malai mu harumkan kubu-kubu malam
indahkan
ruang dalam temaram
katupkan
mata dari silaunya obor penerang
tenangkan
segala bentuk keinginan, aku mencandumu sedap malam
(Rianti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar