Penelitian
yang di presentasikan di Seatlle, Juni 2009,
menemukan, 77% dari 62 anak yang selalu tidur siang secara teratur akan membuat
perkembangan mentalnya menjadi lebih baik. Ia tidak rentan terhadap stress dan gangguan kesehatan
mental saat besar nanti. Sebaliknya, balita yang tidak tidur siang, meski hanya
sekali, ia bisa menjadi lebih cemas dan kurang tertarik pada dunia sekitar
mereka serta menunjukan perilaku hiperaktif dan depresi.
Penelitian lainnya yang dilakukan Profesor Monique LeBourgeois dan rekan-rekannya dari University of Colorado Boulder menemukan, tidur siang
merupakan cara melampiaskan perasaan lembut dan membuat suasana hati bisa lebih
terjaga. Jika tidak tidur siang atau tidur siangnya kurang, bisa membuat
suasana hati jadi rusak.
Penelitian ini dilakukan terhadap anak
usia 2-3 tahun dengan menggunakan metode merekam dan memfilmkan ekspresi mereka
ketika tidur siang. Dari hasil rekaman tersebut terlihat ekspresi yang berbeda
pada anak yang tidak tidur siang atau tidur siang kurang.
Penelitian itu pun menemukan, balita
yang lelah dan tidak tidur siang sering kali mengalami kesulitan dan tidak
berhasil menyelesaikan teka-teki, kurang positif memberi respon emosi, dan
dikhawatirkan perkembangan emosional mereka tidak cukup baik. Oleh karena itu,
ajaklah anak kita tidur siang sekitar 1-2 jam atau lebih setiap hari.
Bukan cuma itu, penelitian terakhir
mengungkap, tidur siang tidak hanya baik untuk balita, tetapi juga baik untuk
semua orang dan sangatlah dianjurkan tidur siang atau dinamakan dengan istilah power nap selama 20 menit. Dengan begitu, kita bisa
mengistirahatkan otak dan fisik seperti baterai yang hampir habis diisi
kembali, sehingga kita akan merasa lebih segar dan siap melanjutkan aktivitas
lagi. Batita senang, Anda pun senang, dan tentunya sehat seluruh keluarga.
Sumber : nakita No. 668/TH.XIV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar