Semua orang basic-nya adalah
bisa bercerita, mendogeng itu sama seperti yang dilakukan semua orang baik
anak-anak maupun dewasa saat curhat dengan teman atau siapapun. Intinya dalam
dongeng adalah menjelaskan atau menceritakan sejumlah poin, dengan dibumbui
ekspresi bicara menggunakan nada yang berbeda dan menampilkan bahasa tubuh yang
ekspresif.
Dalam acara yang
diselenggarakan Perpustakaan Bank Indoneisia dengan tema “The Magic of Strory Telling”, M.Aryo F Zidni seorang Profesional
Story Teller menyampaikan bahwa dongeng
merupakan kegiatan komunikasi kepada siapapun baik orang yang normal
maupun abnormal. Disamping itu dalam mendongeng nggak sekedar hanya menghibur melalui
cerita namun ada hal lain yang ingin disampaikan tentang nilai-nilai kehidupan.
Sebagai contoh di Sumatera Barat ada cerita Malin Kundang, yang merupakan
cerita anak durhaka terhadap ibunya sehingga dikutuk menjadi batu. Cerita ini
mengandung nilai bagaimana semestinya seorang anak harus patuh dan tunduk pada
ibunya.
Dongeng sangat penting untuk
membentuk karakter anak, dapat meningkatkan kecerdasan majemuk anak-anak, mereka
juga lebih terpacu mengungkapkan semua rasa ingin tahu lewat berbagai
pertanyaan. Manfaat lain mendongeng mendekatkan dan mempererat hubungan harmonis,
emosional antara orangtua dengan anaknya. Nah lebih bermanfaat lagi kalau
dongeng tersebut mengandung pesan positif, kita nggak boleh khawatir kalau
anak-anak apalagi yang usia balita tak mampu mencerna cerita. Sebab anak-anak
dapat belajar memahami dongeng sebelum dia mampu berfikir logis.
Ketika usia kandungan seorang
ibu hamil berusia tujuh bulan, sebaiknya sejak itu sudah disampaikan dongeng.
Ketika anak itu lahir kedunia dia sudah familier dengan suara ayah dan ibunya,
sebab ayah dan ibunya telah serting bercerita, sehingga saat ayah dan ibunya
berbicara suara tersebut nggak asing lagi baginya dan membuatnya nyaman.
Pada acara yang dihadiri oleh
mayoritas kaum hawa itu, Aryo menyarankan agar menyisihkan waktu menjelang
tidur untuk menyampaikan cerita, mendongeng harus terlahir dari hati, sebab
komunikasi dua arah akan jauh mengena apabila disampaikan dengan jujur. Akan
berpengaruh besar terhadap daya imajinatif anak dan anak lebih mengerti tentang arti body language, ekpresi muka, gerak gerik mata. Disitulah proses
mendongeng akan berjalan dengan efektif.
Dalam mendongeng pilihlah
cerita yang paling disukai anak-anak, karena mereka akan lebih antusias
menyimak. Meskipun kita menggunakan alat bantu, tetaplah lakukan kontak mata
sesering mungkin agar fokus. Cari tempat tenang dan kurangi gangguan agar anak
dapat memahami isi cerita, tingkatkan partisipasi anak dengan menjadikannya
bagian dalam cerita. Ekspresikan dongeng dengan gerakan tubuh dan wajah,
sehingga anak menikmati setiap deskripsi, karakter tokoh dalam cerita. (AQ jaelani Dan Mia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar