Jumat, 25 April 2014

Inspiring Women

Pada hari Kamis tanggal 24 April 2014 di Ruang Sebaguna Menara Syafruddin Prawiranegara Kantor Pusat, Departemen Sumber Daya Manusia(DSDM), bekerja sama dengan Departemen Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES) serta IPEBI, dalam rangka memperingati hari Kartini tahun 2014 menyelenggarakan seminar inspiring women yang bertema “Perempuan Indonesia Inspirasi dan Kekuatan untuk perubahan”.

Acara dihadiri oleh Istri Gubernur Bank Indonesia (Ibu Berlianti Agus Martowardojo) serta Istri Dewan Gubernur lainnya, Undangan, dan Karyawati Bank Indonesia. Sebagai moderator Asri Pramawati (Mbak Welas), narasumber dalam seminar ini adalah Dra Y Anni Aryani MProf Acc Phd AK (Ibu Anni), yang menjabat sebagai Lektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Serta Sri Rosyati (Ibu Rosy) dan Sri Irianingsih (Ibu Rian) adalah ibu kembar yang melakoni perjalanan hidupnya dikolong jembatan di daerah Jakarta Utara dengan membangun Sekolah Darurat Kartini bagi kaum yang tak mampu secara gratis. Mulai dari tingkat TK sampai dengan Akademi.

Dalam sambutan pembukaannya Direktur DSDM (Ibu Damayanti Johan) menyampaikan bahwa wanita sebagai penggerak perubahan bukan hanya sekedar jargon tanpa makna. Wanita tidak hanya menempati peran sebagai ibu rumah tangga, tetapi telah berperan sebagai pendukung hingga penentu kebijakan dengan menempati berbagai posisi strategis diberbagai bidang pekerjaan. Banyak perempuan Indonesia telah menunjukan kekuatannya untuk menggerakan perubahan dengan menorehkan prestasi, sehingga sangat menginspirasi kita dengan ketangguhan tekad, passion dan kecerdasannya.

Ibu Anni yang kondisi fisiknya tidak sempurna (disable) sejak balita berumur 2,5 tahun karena polio, menyampaikan bahwa seorang dengan keterbatasan kondisi fisik yang kurang, dianggap membelenggu dan membatasi pencapaian atau cita-citanya. Oleh karena itu sejak kecil dia sangat bertekat untuk melakukan apapun yang bisa orang lain lakukan. Sejak kecil sampai sekarang Ibu Anni tak pernah merasa minder walaupun difabel.

Dia sekolah SD hanya 3 tahun lulus, lalu SMP dan SMA yang selalu menjadi peringkat pertama disetiap kelas, kemudian melanjutkan hingga S1. Karena ayahnya yang seorang dosen mengajar di Quennsland Australia, dia melanjutkan S2-nya ditempat yang sama dengan mengambil Program Master of Professional Accounting (MProf Acc) pada University of Quennsland dan meraih gelar PhD dari School of Accounting Victoria University Australia.

Sedangkan Ibu Rosy dan Ibu Rian, Ibu Kembar ini karena melihat anak-anak tetangga yang tak mampu, yang  tinggal disekitar rumahnya. Kemudian berinisiatif mendirikan tenda biru sebagai sekolah bagi mereka secara gratis. Awalnya oleh Pemda DKI dilarang karena menggunakan areal sekita kolong jembatan disekita Ancol, setelah beberapa kali pindah karena digusur Satpol PP, dengan tekad baja  akhirnya mendapat bantuan dari Pemda dan mendapat ijin untuk mendirikan sekolah.

Sosok-sosok inspiring women tersebut mengingatkan kita pada R. Ajeng Kartini, yang pada jamannya adalah pelopor agar perempuan memperoleh perlakuam dan hak-hak yang sama khususnya dalam bidang pendidikan. Dalam perjuangan menuntut persamaan hak antara pria dan wanita, Kartini nggak pernah mempertentangkan wanita dan kaum laki-laki. Dalam satu suratnya, ia mengatakan bahwa bagi kaum wanita yang menyukai kemajuan, bukanlah orang laki-laki yang dilawannya melainkan pendapat kolot yang turun temurun.

Bertolak dari gagasan Kartini, seorang wanita tak sekedar dirumah melakukan pekerjaan dapur, namun seorang wanita dapat mengeyam pendidikan yang tinggi dan bekerja pada bidang apapun yang ia mau. Mereka dituntut untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional. Wanita Indonesia termasuk yang sudah berkeluarga, dalam kedudukannya sebagai sumber daya manusia, diusahakan agar mendapat kesempatan untuk mewujudkan potensi-potensinya secara optimal. Alhamdulilah kini wanita dapat meraih cita-citanya setinggi apapun yang mereka impikan tanpa menomorduakan perannya untuk mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagioa termasuk pengembangan generasi muda dalam rangka pemngunan manusia sutuhnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar