Rabu, 10 Desember 2014

Warung Nasi Saung Pengkolan 2


Pada saat ada acara gathering DLP, aku, Lanny dan Rini termasuk dalam panitia. Kebetulan sebelum pelaksanaan dimulai kami ditunjuk sebagai tim advance, jadi berangkat kelokasi gathering duluan karena akan melakukan pengecekan akomodasi dan tetek bengek yang lain. Dalam perjalanan kelokasi, menjelang Gunung Tangkuban Parahu di Lembang waktu menunjukan pukul 12. Wah perut sudah keroncongan, lapar minta diisi. Ketika melihat ada Warung  Nasi “Saung Pengkolan 2”, kami putuskan untuk berhenti makan siang.
 
 

Bangunan warung ini cukup besar, menurutku bukan warung tapi restoran. Restoran ini terdiri dari dua lantai, kami memilih makan dilantai satu yang memakai meja dan kursi. Kalau, dilantai dua makannya lesehan, menurutku sih kurang nyaman karena waktu yang tersedia sedikit, sebab harus segera menuju kehotel lokasi gathering, banyak pekerjaan menunggu. Ntar kalau makan dilesehan abis makan ngantuk, lagian walaupun dilantai satu pemandangan yang ada didepan mata nampak Indah, banyak sekali pohon pinus dengan daun yang bergoyang sambil memantulkan bunyi angin.
 
 

Kami pesan nasi timbel komplit, menunya terdiri dari sayur asem, ikan asin jambal, goreng tahu, goreng tempe, ayam goreng, lalapan dan sambel terasi. Sebenarnya sih itu bukan menu favoritku, tapi karena makannya rame-rame, biar ngirit makanya pesen menu yang harganya minimalis. Apalagi rasa sayur asemnya agak manis, wah bukan seleraku banget tapi karena lapar semuanya habis dimakan.
 
 

Menu yang tersedia disini cukup banyak dan sangat sunda banget, selain ayam goreng dan ayam bakar juga ada gurame asam manis, gurame crispy, gurame pesmol, berbagai menu ikan mas dan ikan lele serta cumi, karedok, cah kangkung, menu ikan asin, babat dan usus goreng, sate ayam, sate kambing, sate kelinci, berbagai menu soto, sop buntut, pepes ikan peda, pepes jamur, pepes tulang jambal, berbagai menu tahu tempe, dan masih banyak lagi. Minuman yang tersedia cukup bervariasi selain minuman ringan, es jeruk, berbagai jus buah, termasuk minuman tradisional Bandung yaitu bandrek dan bajigur.
 
 

Warung ini punya moto “Harga Rakyat Rasa Ningrat”. Tapi kalau ditilik dari rasa mungkin menu yang ada disini cuma masuk kategori lumayan enak, Tapi menu khas olahan tangan standar orang sunda yang bikin jadi menarik. Diantaranya oseng genjer dan ulukutek leunca  serta pepes oncom. Yang bikin jadi betah makan disni adalah suasana yang asyik dan nggak terlalu riuh, santai. Sambel terasinya nggak terlalu pedes, sehingga menu yang disediakan terasa pas dilidah. Oh ya harganya pun nggak mahal pas buat kantongku.
 
 

Kesanku terhadap restoran ini, nilainya 7,5. Dari rasa belum istimewa, pelayanan sudah bagus, suasana interior agak gelap karena lampunya yang nyala watt-nya kecil, furniture-nya bagus dan sangat etnik, kebersihan masih harus ditingkatkan karena ditengah restoran ada kolam yang harus dijaga kondisi airnya. The price wouldn't damage your walet, hahahaha..... but I think they should clean their interior a little more, when I ate there, it's smells weird.
 
 

Buat teman yang akan pergi wisata kedaerah Takuban Parahu dan sekitarnya, aku rekomendasiin restoran ini untuk dikunjungi, selain murah disini variasi menunya sangat banyak. Silahkan mencoba.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar