Selasa, 10 Februari 2015

Stasiun KA Tanah Abang Nyaris Kebanjiran

Setelah diguyur kurang lebih 2 x24 jam, anak  sungai dan kolam terbentuk disetiap penjuru kota Jakarta. Mulai dari perkampungan, mall hingga jalan protokol tak luput dari genangan air yang lebih dikenal dengan nama “banjir”.



Daerah elite seperti Kelapa Gading bahkan menjadi tempat terparah yang dilanda banjir. Dulu sekitar akhir tahun 1980-an daerah yang dilanda banjir ini merupakan rawa dan sawah, yang masih sepi nggak ada penduduknya. Kalaupun ada tempat yang agak ramai hanya dijalan Bolulevard Barat yang kini ditempati Mall of Indonesia (MOI) yang ada Karaoke Inul Vista-nya. Jalan ini merupakan jalan pintas atau jalan tembus yang digunakan masyarakat dari daerah Jakarta Timur yang akan menuju Kemayoran, Mangga Dua, Sunter hingga Kota Beos.

Namun dengan turunnya curah hujan yang nggak berhenti selama hampir dua hari, alam melalui air hujan meminta kembali tempatnya.  Kelihatannya dia nggak rela manusia membangun mall dan berbagai ruko disekitar situ, karena telah merusak keseimbangan mahluk hidup yang ada.



Termasuk fasilitas transportasi Stasiun Tanah Abang terpantau nyaris tenggelam, walau saat ini cuma jalur kereta sepur 5 saja yang tertutup air. Andai saja PT KAI nggak membangun tanggul yang tinggi dan kokoh disekitar stasiun tersebut, yakin dan pasti masyarakat yang ada daerah Jatibaru, Kota Bambu, Petamburan dan sekitarnya merasakan dampaknya.

Saat ini ketinggian air disungai Ciliwung yang melintasi sisi stasiun tersebut lebih tinggi dari pada jalur rel kereta api dan pemukiman penduduk. Padahal sejak pagi hingga siang jubelan pemumpang distasiun ini nggak ada matinya. Apalagi jurusan kereta commuter line yang melayani penumpang  staiun ini cukup banyak. Hampir setiap 10 menit ada kereta masuk dan keluar, tetapi pada siang ini semua kesibukan itu tak nampak. Mungkin ini disebabkan banyak pengguna kereta api yang rumahnya kebanjiran jadi nggak melakukan aktivitas, bisa juga karena banjir melanda daerah pendukung Jakarta sehingga jalur kereta api terganggu.




Mudah-mudahan dengan munculnya sinar matahari siang ini, akan banyak membuat banjir menguap lalu surut, agar masyarakat Jakarta dapat melakukan kegiatan rutin seperti biasa. Sehingga perputaran roda ekonomi ibukota berjalan seperti sedia kala, agak aneh rasanya kalau kota Jakarta sepi dan nggak macet.

2 komentar:

  1. Para gubernur yang pernah menjabat cuma jualan omongan doang, banjir tetap aja.

    BalasHapus
  2. Penyebab Jakarta Tenggelam adalah penggunaan air tanah yang terus menerus sehingga permukaan tanah menurun.

    BalasHapus