Senin, 24 Februari 2014

C u k l i

Nggak hanya terkenal dengan pelecing kangkung dan ayam taliwang, Lombok juga dikenal di seantero jagad sebagai daerah yang menyimpan dan memiliki potensi sejarah, kesenian dan kerajinan. Salah satunya adalah kerajinan “Cukli”.


Dari namanya yang agak aneh itu, orang akan bertanya-tanya, apa sih Cukli itu. Cukli adalah seni ukir dari Pulau Lombok, yaitu kerajinan tangan yang menggunakan bahan dasar kulit kerang dan kayu. Di Lombok khususnya didaerah Rungkang Jangkuk, hampir semua penduduknya melakukan kegiatan sehari-hari dengan mengkombinasikan ukiran dan potongan cukli, serta terdapat banyak handycraft centre.


Sebenarnya nama cukli sendiri diambil dari nama kerang yang didatangkan dari Sulawesi, Flores, dan Jawa. Kebanyakan kerang memiliki kulit yang keras, demikian juga dengan cukli. Warna cukli biasanya serupa warna gading namun agak putih.

Cukli dipotong kecil-kecil berbentuk dan bermotif segitiga, segi empat, segi enam. Kemudian ditempelkan dan dirangkai pada aneka kerajinan kayu, yang telah dibentuk menjadi berbagai peralatan dan perabot rumah tangga, sehingga menjadi suatu karya seni unggulan. Kerajinan ini merupakan kerajinan suku asli penghuni Pulau Lombok yaitu Suku Sasak. Kayu yang dipakai kebanyakan dari kayu mahoni, kayu meranti dan kayu jati.


Perabot tersebut berupa handycraft, frame, furniture antara lain :  sofa, meja makan, almari, sekat dinding pemisah ruangan, kotak tisu, kotak perhiasan, asbak, tempat buah, topeng, tempat tidur, bingkai panel, tempat koram, peti set, pot set, bingkai kaca, bingkai foto, meja konsul, meja rias, tempat al qur’an, ukiran cicak, ukiran ikan dan lain-lain.


Dirungkang Jungkuk kita bisa melihat proses pembuatannya, mulai dari membuat perabot dan furniture kemudian di ukir dan ditempel cukli dengan telaten. Harga yang ditawarkan bervariasi, tergantung dari kerumitan, besar kecil perabot, bahan dasar kayunya dan hiasan cukli motif lhas Lombok.   


Karena cukli ini termasuk seni ukir yang aneh dan bernilai seni yang tinggi, turis asing banyak yang meminati. Mulai dari yang berharga murah hingga jutaan. Oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah daerah setempat memberikan pembinaan terhadap pengrajin ini, terutama dalam hal kualitas, motif dan manajemen pengelolaan. Sehingga produk kerajinan ini dapat di ekspor serta menjadi andalan pendapatan asli daerah.

.


Menurutku selalu beda jika menikmati kuliner asli yang dibuat dikota asalnya. Karena rasa yang timbul selain original, nikmat, enak, dan enak sekali kepuasan bathin dapat makan dikota asalnya adalah suatu kebanggaan tersendiri. Kalau sahabat berkunjung ke Lombok coba kuliner ini. Apalagi makannya di resto Taliwang Irama, kalau nggak ada yang nganter nggak apa-apa bisa pakai taksi. Pulangnya minta tolong kasir resto aja buat nelepon taksi kembali. Tempatnya disini juga luas kok, jadi kalau mau makan bersama rombongan dan keluarga besar pasti kebagian tempat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar