Senin, 24 Februari 2014

Ikan Bakar Pasar Malam Solor Kupang

Sore itu, ketika pesawatku  mendarat pertama di Bandara El Tari-Kupang, kesan pertamaku adalah daerah yang kurang subur dengan berbagai pepohonan yang tumbuh menghijau. Beda dengan Jakarta, disini hutannya benar- benar alami, bukan hutan dari beton seperti di Jakarta. Jalanan lancar , nggak macet. Mobil yang berseliweran cukup ramai, angkotnya berkaca gelap dengan suara musik disko remix yang berdentum keras.


Ketika senja menghilang, aku menyusuri kota Kupang dimalam hari. Lampu berwarna warni memancar dikejauhan dari kapal-kapal nelayan yang mencari ikan, cahaya bersinar dari rumah penduduk yang berada diatas bukit. Tapi dilangit nggak kulihat ada bintang coz cuaca di Kupang saat ini memang sedang musim hujan, sehingga mendung saja yang menggayut diawan.


Malam itu di Pasar Malam Kampung Solor sekitar Jalan Kosasih, banyak pedagang kakilima yang menjajakan berbagai kuliner. Yang membuatku tertarik adalah pedagang kalilima yang menjajakan menu ikan. Ikan segar mulai dari kerapu, ikan kue, kakap, tenggiri, baronang, sampai udang, cumi-cumi dan kepiting berjajar menanti pembeli. Menu yang ditawarkan adalah ikan bakar. Tamu yang datang dipersilahkan memilih sendiri  jenis ikan yang disukai, lalu bernegosiasi harganya. Tak mahal dan tak murah, namun karena ikannya masih segar banget, aku memilih seekor ikan baronang.


Dengan tambahan menu tahu dan tempe goreng serta lalapan, plus sambel luat yang diberi jeruk nipis  dengan sedikit kecap manis, aku melahap menu ikan bakar kaki lima bercita rasa hotel bintang lima.  Hampir dua piring nasi kulibas malam itu. Menu ini membuat aku lepas control hingga sesudah makan terasa amat berat bangun dari tempat duduk.

Mardi yang asli Jombang, Jawa Timur, sang pemilik gerobak kakilima yang aku singgahi, bercerita bahwa dirinya telah 8 tahun menggeluti jualan menu ikan bakar ini. Hampir 5 kg udang, 5 kg cumi dan 30 ekor ikan dari berbagai jenis, setiap harinya terjual memenuhi selera tamunya. Orang yang berkunjung  datang dari berbagai daerah, kebanyakan mereka dari Pulau Jawa yang sedang tugas ke Kupang.


Karena cara jualan yang unik ini menurutnya  membuat tamu suka menikmati kulinernya. Dan sekarang kuliner ini sudah menjadi ikon kota Kupang selain se’i sapi dan jagung bose. Jika melancong  ke Kupang coba deh cicipi menu ikan bakar ini, hmmmmm yummy.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar