Senin, 24 Februari 2014

Pantai Nipah Lombok

Senja hari makan ikan bakar di tepi Pantai Nipah-Pemenang, Pulau Lombok, hmmmmmm….. serasa makan  di kepulauan Hawaii… betapa tidak, duduk ditepi pantai sambil melihat kendaraan dijalan yang lalu lalang, sambil dihembus angin sepoi-sepoi meniup semilir, ditambah hangatnya kepulan asap dari nasi yang mengundang selera.


Bu Narni sang pemilik kedai yang kami kunjungi, meyambut kedatangan kami dengan senyum sumringahnya. Sambil berkata : “pas sekali bapak datang, ini cumi dan ikan baru diangkat, masih segar sekali”. Waw… mendengar beliau berkata begitu semakin meningkat air liur dari tenggorokan ku menuju lidah yang siap mengunyah.


Langsung kupesan empat ekor cumi ukuran sedang, dan seekor ikan kakap agak besar, serta pelecing kangkung dan terong bakar sebagai teman bersantap. “Bakar  ya bu, cumi dan ikannya, kami mau main air laut dulu, jangan lupa sambelnya agak pedes sedikit”, demikikan ucapku pada Bu Narni sambil berlari menuju air laut Pantai Nipah yang sore itu tak berombak. Dan mataku dimanjakan dengan pemandangan Gunung Agung Bali diseberang pulau yang nampak karena sore itu udara cerah.


Sambil bermain di air laut, aku mencium bau aroma ikan bakar yang dipancarkan dari dapur kedai Bu Narni, wah baunya sungguh sangat menggiurkan. Aku berjalan menuju dapur, dimana Mbak Ijah kawan Bu Narni sedang membuat sambel pelecing kami. Kulihat warna merah cabai dan potongan tomat yang diramu jeruk nipis, melambai-lambai memanggil selera makanku.


Setelah hidangan tersedia aku dan teman langsung melibas menu Bu Narni, tanpa cuci tangan dulu, entah karena lapar atau karena ikannya enak. Walaupun adanya di kedai yang sederhana, sungguh rasanya tak kalah dengan hotel bintang lima. Apalagi saat itu ditambah pemandangan sunset yang sangat eksotis, dilatar belakangi bukit-bukit hijau yang melingkari pantai nipah yang menegaskan bahwa lokasi itu adalah termasuk daerah Senggigi, yang merupakan surga tersembunyi siap memanjakan lidah para penyuka kuliner.


Sebenarnya profesi penduduk disini rata-rata nelayan, dimana hasil penangkapan ikan itu biasanya dibawa ke pasar untuk dijual. Namun seiring pesatnya pariwisata di Pulau Lombok, ikan tersebut di pajang pada display sekitar pantai, lalu ditawarkan pada para turis untuk kemudian dijadikan ikan bakar. Karena banyak turis asing yang menyinggahi pantai ini dan nggak suka pedas, Bu Narni nggak menyediakan sambel dalam bentuk jadi, tapi hanya dibuat jika ada pembeli yang meminta sambel saja.

Menimati indahnya pantai merupakan pengalaman yang berkesan, apalagi ditambah menu ikan bakar dari seorang Ibu yang sangat sederhana, namun memberikan citarasa nikmat se-asia pacific. DI senja itu kami mengucapakan terima kasih pada Bu Narni dan selamat tinggal pada Pantai Nipah, we just had great moment here, thanks to Lombok and we will back soon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar