Departemen Sumber Daya Manusia (DSDM-HCDC) bekerjasama
dengan Departemen Logistik dan Pengamanan (DLP-Divisi Arsip), pada tanggal 3
dan 4 April 20014 menyelenggarakan In
House Training (IHT) atau pelatihan “Manajemen Dokumen Bank Indonesia”
(MDI) tahap pertama di Gedung Thamrin BI-KP. Pelatihan mengikutsertakan 21 KPw, 20 KPw lainnya akan ikut serta pada IHT tahap 2 tanggal 10 dan 11
April 2014. Sedangkan IHT MDBI untuk Satker Kantor Pusat akan dilaksanakan
pada tahap 3, tanggal 24 dan 25 April 2014.
Penyelenggaraan pelatihan MDBI kali ini agak berbeda
dengan pelatihan sebelumnya, sebab dalam pelatihan ini lebih difokuskan pada
implementasi Bank Indonesia Record
Management System (BI-RMS). Yaitu sebuah sistem aplikasi pengarsipan berbasis
web yang terintegrasi (BI-Wide) dan mampu mendorong tercapainya
sasaran MDBI dalam mewujudkan pengelolaan dokumen yang selektif, efektif dan
efisien guna mendukung perencanaan, pengambilan keputusan, pengukuran kinerja,
pengawasan, pengendalian dan pertanggungjawaban(akuntabilitas) dalam
pelaksanaan prinsip-prinsip good
governance.
Tujuan pengembangan aplikasi BI-RMS adalah untuk
memudahkan proses pengelolaan arsip, antara lain : pencarian arsip, penyusutan
arsip, penyimpanan arsip, pemantauan peminjaman arsip, laporan volume arsip,
memudahkan pembuatan deskripsi arsip statis, melakukan dengan sistem terkait
yaitu AMDP, EDMS, Knowledge Link, K-Share,
Aplikasi Digitalisasi Dokumen Perbankan, dan aplikasi pengelolaan dokumen
lainnya.
Diharapkan dalam pelatihan ini peserta dapat memahami
strategi dan kebijakan MDBI serta sistem pengawasannya, memahami kegunaan arsip bagi organisasi,
memahami tanggungjawab pengelolaan dokumen/arsip BI, memahami petunjuk pelasanaan
IKU manjemen implementassi BI-RMS 2014.
Selain itu setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan
juga mampu mengoperasikan sistem aplikasi BI-RMS di satuan kerja, mampu menjadi
pengelola administrasi BI-RMS, mampu menangani masalah BI-RMS, memahami hardware dan software BI-RMS, mampu menyiapkan prasarana pendukung yang
digunakan dalam BI-RMS.
Dalam praktek BI-RMS, peserta juga nantinya mampu
melakukan entry dokumen kedalam
BI-RMS, mampu melakukan tatacara pemberkasan termasuk validasi, pelayanan
peminjaman, tatacara pemindahan arsip ke Sentral Khazana Arsip (SKA), tatacara pemusnahan serta mampu menjadi
mediasi satker dengan pengelola administrasi BI-RMS di Kantor Pusat.
Dengan adanya sistem BI-RMS ini maka Bank Indonesia sudah
memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan dokumennya. Hal ini
berdampak pada pengelolaan arsip menjadi lebih mudah dan efisien, karena sudah
terintegrasi keseluruh Satuan Kerja. Sehingga Satker juga dapat berpartisipasi
aktif dalam penetapan kebijakan dan pengelolaan dokumen, serta menyusun laporan
pengelolaan arsip.
Kedepan pengawasan dan pembinaan MDBI yang dilakukan oleh
Unit Kearsipan kantor Pusat akan menjadi lebih simpel, dilakukan paling tidak 2
tahun sekali. Dengan memberikan bantuan konsultasi dan bimbingan teknis
pelaksanaan penertiban dokumen, serta penilaian tingkat ketertiban dokumen
Satker.
Hahahahaha....bener2 diupload...malu2in aja bang tebe nih lah
BalasHapus