Sebagai kota tujuan wisata, kuliner
Jogyakarta nggak ada matinya, dari menu yang biasa sampai yang luar biasa juga
ada. Beberapa waktu saat ke Yogya, aku singgah di Desa Pandowoharjo Sleman
melalui jalan arah Magelang, kesalah satu tempat kuliner disana yaitu Resto
“Jejamuran”.
Sampai direstoran pas waktu makan siang, waduhhhh… waktu itu resto lagi rame-ramenya,
pengunjung penuh. Tapi Alhamdulillah masih kebagian tempat, karena begitu
pengunjung memasuki resto ini langsung diarahkan petugas resepsionis ke meja
yang masih tersedia, sehingga nggak perlu repot-repot mencari tempat. Setelah
itu langsung memesan menu yang diinginkan, termasuk minumannya.
Restorannya besar banget, dapat menampung
kurang lebih 100 orang pengunjung sekaligus, dilengkapin dengan mushala dan live music. Sehingga jika makan siang
bagi yang muslim nggak usah khawatir terlambat menjalankan kewajibannya, buat
yang suka dengerin musik akan terasa lebih nikmat lunch atau dinner
diiringi alunan suara emas penyanyi setempat. Disini bagi pengunjung yang mau
nyanyi pun diperkenankan mengalunkan suaranya.
Kenapa sih kok namanya “Jejamuran” ?. Sebab
restoran ini menghidangkan menu utama berbahan dasar jamur. Menu yang
ditawarkan citarasanya istimewa dan bervariatif. Jamur diolah menjadi sate, goreng
penyet, sop, omlet, tongseng, asam manis, karedok, pepes, lombok ijo, tomyam, semur edan, goreng
tepung, kripik, lumpia. Bahkan ada
minuman yang berbahan dasar jamur, namun sedikit pahit namanya “wedang jejamuran” dan es teh mint.
Taste
dari hidangan di jejamuran sangat lezat,
menyerupai menu yang terbuat dari bahan dasar daging hewan. Nama masakannya-pun
diambil dari nama jamur yang dipergunakan sebagai bahan. Misalnya telor dadar
shitake, pepes shitake, sop champignon, goreng tepung portabella, sate jamur
kancing, goreng tepung jamur merang, king oyster lada hitam.
Bagi yang
hobi rasa pedas, ada jamur bakar pedas, hot
banget. Pedasnya meresap. Selain itu gulai jamur rasanya juara, ngalahin
gulai kambing Madura, bikin ketagihan dan nggak terlalu pekat santennya. Saat
digigit jamurnya pun seperti daging, lunak dan nikmat. Hampir nggak percaya kalau
itu jamur, makanya saat makan aku iseng sambil kubuka dalamnya, wow….. bener
asli jamur bukan daging.
Bukan hanya menu masakan berbahan dasar
jamur, direstoran ini juga menampilkan display jenis-jenis jamur dalam baglog media tumbuh jamur, yang sengaja
ditata untuk dilihat dan berfoto narsis pengunjung. Inilah yang menjadikan
resto ini unik. Jejamuran juga memberikan kesempatan bagi pengunjung yang berkeinginan belajar budi daya jamur,
sehingga memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat jamur dan menciptakan
budaya masak jamur dipadukan resep tradisional.
Sekarang jamur bukan hanya pelengkap masakan,
gizinya nggak bisa dipandang sebelah mata, kolesterolnya rendah. Jamur nggak
hanya lezat tapi sangat bermanfaat bagi kesehatan. Banyak mengadung serat sehingga
proses pencernaan dan buang air menjadi lancar, nggak ada kadar gula yang
dikandung low fat, sangat baik untuk
diet.
Semua
harga menu yang ditawarkan sangat terjangkau apalagi buat orang Jakarta, yang
suka nongkrong di kafe. Bahkan menu jamur krispi shitake harganya lebih murah
dari yang dijual kakilima di Bintaro Plaza. Walau lokasinya dipinggiran kota,
tetapi Jejamuran ramai diserbu pengunjung, sebab unik dan origin. Pelayanan disini cukup ramah dan telaten, mereka
terorganisir dengan baik, mulai dari pengunjung masuk hingga membayar di kasir semua
serba teratur, apalagi kebersihan restonya sangat terjaga. Bagi penggemar
kuliner aku sangat merekomendasikan singgah ketempat ini, dan masukan tempat
ini kedalam list kuliner yang wajib
dicoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar