Menurut
Irwan Hidayat, bajaj ini bukan sembarang bajaj tapi sebuah alat transportasi bersejarah
karena mengantar Pak Jokowi dan JK ke KPU saat menjadi calon presiden dan wakil
presiden, dalam pemilu yang diselenggarakan pada tahun 2014 lalu. Selama ini belum
ada presiden yang mau naik angkutan umum arus bawah tersebut, makanya
kedua bajaj ini dinilai memiliki nilai
historis. Makanya dia beli bajaj itu untuk disimpan.
Oleh
pemiliknya saat ini dipajang di lobby Hotel Tentrem Yogyakarta yang juga owner Bos Jamu Sido Muncul tersebut. Irwan
berharap dengan diparkirkannya bajaj dihotel, dapat membuat kesan unik bagi
tamu hotel. Sehingga setiap tamu yang datang kesitu mau berfoto dan menyebarkan
foto tersebut kesemua relasi, family dan sanak saudaranya baik menggunakan foto
maupun video, yang nantinya akan menjadi promosi secara tidak langsung bagi
hotelnya. Yang pasti bertajuan meningkatkan kunjungan hunian kamar-kamar di
Hotel Tentrem.
Harga
per bajaj cukup tinggi sekitar 140 juta, sebenarnya jika membeli bajaj yang
baru nggak mencapai segitu harganya. Namun karena Irwan tertarik dengan nilai historis
bajaj tersebut maka dia membeli bajaj yang baru senilai 120 juta per unit, lalu
ditukar dengan bajaj yang dimiliki oleh Bu Nela dan Pak Daud dari Cipete
Jakarta. Sebagai tanda terima kasih pada
Bu Nela dan Pak Daud maka Irwan merogoh kantong sebanyak 40 juta, juga
diberinya pengemudi bajaj yang mengemudikan tersebut saat ditumpangi Jokowi dan
JK sebesar 25 juta. Jadi total harga kedua bajaj tersebut adalah 330 juta.
Karena
diletakkan di lobby hotel kondisi bajaj sangat terawat dan bersih, memang bajaj
tersebut yang masih baru, terlihat dari flat nomor B 2062 DE dan B 2954 MA keluaran Februari
tahun 2014. Bagian dalam bangku penumpang maupun pengemudi serta dashboard,
nggak ada debunya, nggak bau bensin , nggak bau asap atau bau bajaj seperti
kalau kita berada didalam bajaj di ibukota. Jadi cocoklah apabila kedua bajaj itu
nongkrong disana untuk menarik minat dan perhatian masyarakat.
Kanapa
sih Jokowi dan JK mau naik bajaj, padahal kan waktu itu saingannya Pak Prabowo
dan Hatta diantar mobil Lexus putih dengan atap terbuka…? Alasannya adalah
kesederhanaan, rakyat dan kerakyatan. Orisinilitas Jokowi-JK nampak jelas
dengan menumpang bajaj, mereka ingin mensejahterakan rakyat, bukan memamerkan
kemewahan dengan menumpang mobil lexus, mercy atau mobil mewah lainnya.
Didepan
bajaj dipajang sebuah pigura yang berisi foto Jokowi dan JK sedang memberi
tanda tangan pada kaca bajaj, disitu terdapat pula tulisan “Tuhan Berkahilah Indonesia”, juga terdapat tanda tangan Jokowi dan
JK, sehingga sahlah bahwa ini benar-benar alat transportasi yang mengangkut
kedua pasangan tersebut jadi Presiden dan Wakilnya. Kata salah seorang
resepsionis hotel tersebut tanggal peresmian peletakkan bajaj ini, juga nggak
sembarangan tapi mempunyai arti, yaitu 8 September 2014 pukul 08.08. Yang
berarti bahwa angka 8 melambangkan kesuksesan dan kekayaan, sedangkan angka 9
melambangkan kedudukan atau pangkat. Sebagai bukti dengan menaiki bajaj ini Pak
Jokowi dan JK terpilih menjadi RI 1 dan RI 2.
Sejak
dibeli hingga diletakkan di lobby hotel, bajaj ini tidak mengalami modifikasi
sedikitpun, masih original. Siapa tahu suatu hari nanti jika berkunjung ke
Yogya, baik Jokowi maupun JK berkenan menginap dihotel ini, beliau pasti
teringat dengan alat transportasi masyarakat kelas bawah ini, yang mengawalnya
menjadi orang nomor satu dan nomor dua di Indonesia.
Yang punya bajaj juga ikut kecipratan rejeki, karena dibeli mahal oleh Irwan Hidayat.
BalasHapusItulah akibat dari networking yang baik... Salam
Hapus