“Sugeng Rawuh”…. Sapaan yang terdengar ringan
namun mewakili warga kota Yogyakarta yang santun ini, itulah cara bell boy Hotel Tentrem meyambut tamunya.
Hal itu yang kualami saat pertama kali, turun dari kendaraan yang menjemput setelah
tiba dipintu masuk hotel tersebut, letaknya di Jalan AM Sangaji Yogyakarta.
Setelah memasuki lobby, terasa banget aroma
rempah-rempah dan tumbuhan herbal yang dipancarkan dari segala penjuru membuat
suasana seperti didesa. Bukan aroma wewangian modern yang terpancar, namun bau
yang ditimbulkan dari campuran serei dengan beberapa bahan jamu tradisional
yang biasanya dipakai untuk bahan obat memiliki segudang khasiat.
Bau yang alami ini adalah upaya untuk
melestarikan budaya Indonesia, khususnya terhadap rempah-rempah. Yang pada
jaman dahulu menjadi tujuan utama bangsa eropa melanglang buana, hingga singgah
di perairan Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Sisa-sisa keberadaan
mereka dahulu hingga kini masih ada berupa benteng dan bangunan lainnya.
Diantaranya Benteng Toluko di Ternate, Benteng Pendem di Cilacap, Benteng Fort de Kock di Bukitttinggi, Benteng
Fort Marlborough di Bengkulu, Benteng Victoria di Ambon, Benteng Van Der
Capellen di Batusangkar, Benteng Van Der Wijk di Gombong, Benteng Fort Du bus
Di Papua, Benteng Vredeburg di Yogya, Benteng Vantenburg di Solo dan masih
banyak lagi.
Berawal dari gagasan sederhana owner-nya dan penerapan teknologi ramah
lingkungan, nampak sekali bahwa hotel ini sangat mengedepankan kelestarian
lingkungan hidup. Hal ini terbukti dengan disain interior yang spektakuler dan
Indah yang merupakan perpaduan antara tradisional dan modern. Hampir seluruh
kamar yang tersedia memiliki balkon, sehingga setiap tamu dapat menikmati
suguhan pemandangan kota Yogya dan alam sekitarnya.
Lokasinya yang berada ditengah kota,
dari hotel ini dapat dengan mudah menunju
tempat wisata atau mencari kuliner tradisional maupun internasional yang lezat.
Baik yang dijajakan di kakilima maupun restoran terdekat. Namun apabila tamu
tak punya cukup waktu, tanpa perlu bersusah payah keluar hotel. Sebab Hotel ini
menawarkan berbagai fasillitas mulai dari restoran, business centre, lapangan
tenis, executive lounge, galeri seni, ball room, spa, kids playground hingga
kolang renang.
Untuk breakfast
hampir seluruh menu ada, mulai dari menu kuliner nusantara, oriental, western,
bahkan menu ini setiap hari berganti. Sajian kue yang ditampilkan adalah jajan
pasar dan dessert peranakan dengan
resep tradisional. Tak ketinggalan untuk menjaga kebugaran, pengunjung setelah sarapan
dapat menikmati jamu tradisional.
Pelayanan food and beverage
terbaik dapat dinikmati disini, dengan menghadirkan pengalaman banquet dan
didukung oleh chef terbaik dan fully
equipped kitchen.
Tutur sapa personilnya biasanya dimulai
dengan sapaan jawa, yang dipergunakan masyarakat kota Yogya. Direpsionis ketika
akan check in, disapa dengan “Sugeng
Enjing” yang artinya selamat pagi atau “Sugeng Enjang” artinya selamat siang. Jika
kita membutuhkan sesuatu dan menelepon petugas house keeping pada malam hari, dia menjawa dengan “Sugeng Dalu”
atau selamat malam.
Dari hal itu nampak bahwa sistem managemen
hotel terlihat tradisional, tetapi dari fasilitas dan pelayanan sangat excellent, cepat dan responnya baik
sekali. Ini membuktikan bahwa pegawai hotel merupakan aset perusahaan, sehingga
pelatihan dan kesejahteraan yang diterima merupakan isu penting bagi
kelangsungan karakter organisasi manajemennya.
Dalam menghadapi persaingan bisnis
penginapan, harga yang ditawarkan untuk menggunakan hotel ini cukup kompetitif
jika dibandingkan dengan hotel lain yang ada di Yogya. Menentukan target pasar
serta ekspansi hotel kedepan, tentrem telah mempelajari karakter masyarakat
Yogya, termasuk adat istiadat, serta melakukan pendekatan personal terhadap
semua pihak yang dapat diajak bekerjasama.
Upacara-upacara adat yang ada di Yogya,
seperti Upacara Grebeg, Tumplak Wajik, Sekaten, Grebeg Muludan, Labuhan, adalah
merupakan upacara adat yang wajib dilakukan oleh pihak Kasultanan Yogyakarta.
Dalam acara ini banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke Yogya, tentu hal ini
telah diantisipasi pihak manajemen. Sekaligus bersinergi dengan Pemda DIY,
sambil memberi saran dan masukan terhadap apa yang dibutuhkan wisatawan yang ke
Yogya baik lokal maupun asing. Termasuk menyiapkan paket harga sesuai kondisi low, high, peak season dengan dibarengi
nilai lebih di bidang pelayanan.
Karakter owner-nya
yang orang jawa asli, pastinya beliau sangat nasionalis. Karena membangun hotel
dengan disain anak bangsa, hotel ini merupakan independent hotel yang murni dibangun dan manage sendiri tanpa operator. Pemilik bukan orang yang anti produk
luar negeri, semua yang ada dihotel ini asesoris maupun interior-nya hanya
berupaya menunjukan kecintaannya pada Indonesia dengan meningkatkan kemandirian
bagsa melalui hasil karyanya.
Sejalan dengan misi dan visi Tentrem yang
melestarikan, mengembangkan budaya, tradsisi, sumber daya Indonesia serta
memperkenalkan pada masyarakat dunia dengan keramah tamahan khas bangsa
Indonesia. Manajemen sangat optimis dengan dukungan dari berbagai pihak hotel
ini menjadi chain hotel bertaraf
internasional dimasa mendatang. Hotel akan terus berusaha sebaik mungkin
meningkatkan mutu pelayanan, menciptakan kenyamanan bagi para tamu hingga dua
jempol, dengan begitu maka hotel ini akan menjadi Indonesia banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar