Jumat, 16 Januari 2015

Naik Kereta Api Yogya-Solo


Kota Solo dan Yogya nggak mau kalah dengan Jakarta dalam melakukan pelayanan transportasi masal yang menggunakan kereta api. Dikedua kota tersebut terdapat sebuah nama kereta api yang tiap hari beroperasi mengangkut penumpang, namanya Prambanan Ekspres alias “Prameks”.



Waktu tempuh yang cuma satu jam dari Yogya ke Solo dan sebaliknya, menjadikan prameks angkutan umum favorit buat masyarakat disana. Ongkosnya pun nggak mahal hanya enam ribu rupiah saja.... ya hanya enam ribu rupiah saja. Padahal kalau menggunakan bus antar kota ongkosnya sampai dua puluh ribu, ditambah suasana jalan yang ramai waktu tempuhnya bisa sampai dua setengah jam. Pakai prameks irit waktu dam irit biaya.



Kelebihan kereta yang satu ini adalah kebersihannya terjaga dengan baik, nggak ada pedagang asongan yang menjajakan dagangan, nggak ada pengemis, apalagi yang merokok nggak ada banget, sebab kereta ini menggunakan fasilitas AC yang terawat baik. Dinginnya dapat membuat tulang agak ngilu. Saking sejuknya udara didadalam kereta, banyak penumpang yang ketiduran.



Pak Ahmad sang Masinis Pramek, yang sudah mempunyai masa kerja 31 tahun. Sangat mendukung enjoy-nya suasana. Dia mengemudikan kereta dengan aturan yang jelas, sangat pas ngegas dan ngerem lokomotif pada saat yang tepat, sehingga perjalanan semakin nikmat saja .



Star awal dikota Yogya dimulai dari stasiun Tugu, penumpangnya nggak penuh, mungkin karena ini hari minggu. Tapi nggak juga kata Pak Ahmad hari kerjapun seperti itu, ini disebabkan karena masyarakat Yogya dan Solo sudah pada sejahtera jadi kalau bepergian bawa mobil pribadi, nggak naek angkutan umum, ucapnya. Apalagi sejak Pak Jokowi jadi RI 1, gengsi orang Solo naik peringkat makanya jumlah kendaraan pribadi naik drastis.



Purwosari adalah stasiun pertama yang dilewati setelah tugu, disini kereta berhenti dan menaikan penumpang. Hmmm jumlahnya jadi bejibun, penumpang kereta jadi padat, ada yang berdiri tapi nggak umpel-umpelan  masih ada sela untuk bercengkrama. Nggak bisa orang melakukan pelecehan seksual disini, beda dengan Comunter Line yang melayani perjalanan di Jabodetabek, disana penumpangnya rapet apalagi kalau waktu berangkat dan pulang kerja, hampir kaya pepesan teri aja. Di kereta Prameks dijamin nyaman.



Selama perjalanan penumpang disuguhi pemandangan persawahan yang kesemuanya gersang, nggak ada padinya. Karena musim panas baru aja berlalu sedangkan hujan baru turun dua minggu yang lalu, jadi waktu tandur padi bagi petani disektar sini masih belum dimulai. Cuma terlihat ada beberapa petani yang sedang panen palawija, tanaman sejenis kedelai, timun, jagung, cabe yang sudah waktunya dipetik.



Oh ya selain Prameks, sebetulnya kereta yang melayani Yogya-Solo pulang pergi ada beberapa. Antara lain Sriwedari  yang berangkat paling pagi sehabis subuh, Sidomukti agak siang sekitar pukul 12.30. Terus Madiun Jaya alias Manja, kereta ini tiketnya agak mahal karena menggunakan gerbong kereta eksekutif. Gerbong yang dipakai adalah eks kereta Lodaya jurusan Bandung-Yogya, karena lodaya sampai di Yogya masih pagi, daripada nggangur gerbongnya dipakai dulu, menjelang senja baru dipersiapkan kembali untuk kemabali ke Bandung. 



Semua kereta yang melayani jurusan Yogya-Solo PP, menggunakan fasilitas AC. Waktu satu jam sudah berlalu... nggak terasa, maka sampailah di Stasiun Solo Balapan. Stasiunnya agak kumuh, mungkin karena sudah lama belum dicat temboknya serta lampu diarena penumpang temaram. Sepertinya stasiun ini kurang terawat. Apalagi pas masuk kekamar kecil, setiap penumpang diharuskan membayar, padahal move on PT KAI yang dilakukan jaman Pak Ignatius Jonan adalah menggratiskan setiap penumpang yang akan menjenguk fasilitas buang air. Mungkin jika Kepala Stasiun Solo Balapan baca tulisan ini, perubahan pada tempatnya bekerja akan dibuat menjadi lebih baik, dalam waktu yang nggak terlalu lama.

Kalau Sahabat sedang wisata ke Yogya atau ke Solo, cobain deh naik Prameks. Murah... nyaman... dan menyenangkan. Kita bisa menikmati suasana diluar kereta sambil relaks.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar