Senin, 18 Januari 2016

Anakku Adalah Hidupku

Aku vina 27 th, ibu rumah tangga dan memiliki seorang putri (5 tahun) dan seorang putra (4 bulan). Beberapa hari yang lalu saat aku ke salah satu bank swasta terkenal di indonesia ku ajak putriku.

Saat duduk mengantri mendadak seorang ibu setengah baya disebelahku dengan ramahnya tersenyum dan menanyakan tentang putriku. Beliau menanyakan anak ke berapa,berapa usia putriku, dan blaa..blaa...blaa. Dan beliau tiba-tiba saja bertanya "tidak pakai suster bu...?".dengan tersenyum kujawab "oh..tidak bu..." kemudian beliau bertanya lagi "lho kenapa..? jaman sekarang kan pada pake suster, apalagi ibu masih muda, enggak kerja emangnya...?" . Kemudian kujawab " tidak bu, karena saya pikir.. masa kecil anak kita nggk datang dua kali, mungkin paling lama anak saya mau sama saya cuma sampai 5 th, masa mereka mau saya kasih ke orang... kan sayang..."

Beliau tersenyum dan mengatakan "Baguuuuuus.."... Aku masih sambil asyik menenangkan putriku yang sudah mulai bisa meraih apa saja di hadapannya... semuanya mau diraihnya dan dimasukan ke mulutnya..... Kemudian ibu tersebut bertanya lagi "Nggak pake stroller bu..? biar nggak repot ngegendong begitu "... Aku tersenyum..." tidak bu.....anak mau kita gendong paling lama sampai usia 1 tahun, setelah bisa berjalan jarang mau digendong... jadi mumpung masih mau digendong ya saya gendong.."



Mungkin aku yang kurang modern atau terlalu kuno, dari anakku yang pertama memang aku nggak memakai jasa baby sitter,karena sejak hamil anak pertama oleh suami diharuskan resign sebagai pegawai di salah satu pabrik elektronik ternama.

Jadilah aku seorang ibu rumah tangga yang cuma taunya tukang sayur, dapur sama kasur. Aku juga dari dulu gak menggunakan stroller, mumpung anak masih mau digendong akan ku gendong anakku, karena dari pengalaman, anakku yang pertama di usianya yang 5 taunh, sangat susah sekali untuk mau sekedar di peluk, apalagi dicium. Dia seolah sudah memiliki dunianya sendiri, kebetulan anakku yang besar sudah TK, jadi di rumah lebih sering mewarnai, belajar membaca dan menulis.
Aku hanya ingin merawat dan membesarkan anak-anak dengan "tangan" sendiri, seperti dulu ibuku yang merawatku, Akusudah "kalah" banyak hal dari ibu2 jaman dulu, sekarang menimba air sudah ada pompa air, nggak perlu takut bau ompol karena sudah ada pampers, nggak khawatir cucian menumpuk karena ada mesin cuci. Lalu apakah untuk urusan menggendong anak saja akan aku serahkan ke sebuah "kereta dorong bayi atau stoler...? tidak..... tidak perlu, aku harus banyak menyentuhnya dari bayi agar kami memiliki rasa kasih sayang.

Aku yakin apa yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya tidak ada yang sia-sia, Aku ingin ada kasih sayang saya di setiap desahan nafas anakku, ada doa-doaku disetiap denyut nadinya. Aku ingin anakku mengenalku sejak  dari bayi hingga ia dewasa.

Sebagai seorang ibu, anak adalah segalanya, anak adalah kebanggaan, semoga kita yang telah dipercaya oleh Allah SWT untuk merawat anak bisa menjadi orang tua yang patut di contoh oleh anak-anak kita. Semoga kita dikaruniakan anak-anak yang sholeh dan sholehah, yang ahli ilmu kebaikan dan ahli ibadah kepada Allah SWT, yang mempunyai rasa malu sebagai benteng agar tak terjerumus dalam kenistaan, anak yang membanggakan orang tua, yang bisa menjadi pelita di dunia hingga akhirat.

Sahabat semua, ayo bisikkan doa-doa ditelinga anak-anak kita, sambil kita menikmati wajah malaikat kecil kita yang halus, bersih dan tanpa dosa.


Anakku jadilah anak yang sholehah dan sholeh, yang pemalu, yang rajin mengaji, rajin sekolah, mama sayang kamu....mmuah..."(Vina)

3 komentar:

  1. buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. ibunya seperti apa begitu pula anaknya kelak. jika ibunya semasa hidupnya banyak berbuat jahat. kelak anaknyalah yang akan membalaskan apa yg ibunya perbuat kepada orang lain.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus