Kamis, 09 Januari 2014

Acara TV Berkualitas, Host Berkualitas

Setiap kali menonton acara TV lokal, aku jadi ngenes. Karena yang ditayangkan siaran yang kurang bermutu. Hal ini bukan karena tema acaranya yang kurang baik, namun menurutku host-nya yang kurang pengetahuan akan acara tersebut.

Jika ada acara kuliner, kemudian host-nya ikut mencicipi makanan tersebut lalu reaksi host saat mencicipi makanan pun reaksi standar, reaksi dengan komentar yang terlihat sekali host nya pun nggak tahu mesti berkomentar apa, selain “hmm.. enak pemirsa” atau “hmm.. wah rasanya gimana ya.. pokoknya.. gitu deh mak nyoss”. Host-nya nggak bisa kasih pertanyaan yang bermutu tentang makan itu, jadi host-nya kelihatan kurang wawasan.


Begitu juga saat acara wisata, petualangan atau tour. Si host jalan-jalan ke tempat wisata, komentarnya sama saat jika kita minta pendapat ke ibu-ibu yang baru turun dari bus wisata, “wah pemandangannya bagus ya”. Aku jadi curiga kalau si host ini pun nggak mendapatkan pengarahan, atau bahkan materi data lokasi dari produser atau sutradara program itu.

Berkualitas, bukan berarti materi atau narasinya penuh dengan data, statistik, teori-teori atau quotes dari orang ternama. Berkualitas, bisa sekedar mengajak atau memancing pemikiran penonton atau dengan kata lain “mengusik” nalar yang akhirnya mengajak penonton untuk terlibat dalam alur berfikir si pembawa acara.


Acara jalan-jalan atau makan-makan, adalah acara rekreasi. Lantas bagaimana mungkin acara rileks dibawakan dengan cara cerdas berkualitas atau mikir? Sederhana saja, kita bisa koq membedakan acara petualangan antara host yang betul-betul “menyelami” petualangannya dengan host yang hanya akting karena tuntutan arahan sutradara saja. Gestur dan mata si host tidak akan pernah bisa bohong, saat dia jijik untuk mencicipi sekedar makanan kampung atau main lumpur akan jelas terlihat penonton.
Dari analisaku agaknya kepentingan dagang dan rating masih mendominasi sehingga kualitas menjadi tuntutan nomor kesekian. Selera pasar yang pasaran tetap masih nomor satu. Semua TV silahkan membuat program yang beragam, asal muatannya berbobot dan manfaat. Baik itu acara musik, lawakan, sinetron dan sebagainya. Perlu di ingat kebebasan dan hak kita itu dibatasi oleh orang lain. Sebebasnya kita berkarya tetap ada batasannya juga. Dalam bisnis media, rating itu perlu untuk kebutuhan pasar. Namun jangan sampai menghilangkan fungsi media sebagai kontrol sosial masyarakat.
Host tidak cerdas bisa fatal untuk acara yang mustinya cerdas. Tidak sedikit acara serius semacam talkshow, debat, diskusi, dan sejenisnya, karena dipandu oleh pembawa acara yang tidak cerdas dan berkualitas, maka acara tersebut jadi kentara sebagai acara dagelan. Sebaliknya, sekonyol-konyolnya acara komedi sekali pun jika pembawa acaranya cerdas berkualitas, maka bobot materi humornya pun terasa berbeda. Kalau pun ada situasi mencela atau menyindir, masih bisa terasa sebagai sindiran yang cerdas.

Jadi, menurutku jika saat ini ada banyak sekali penonton yang seolah menuntut agar program TV nasional memberikan tayangan-tayangan yang mendidik, maka mulailah dengan mencari pembawa-pembawa acara yang berkualitas. Apapun jenis acaranya jika dibawakan oleh pembawa acara yang berkualitas maka program acara tersebut pun akan berkualitas. Sebaliknya, seserius apa pun program acaranya jika dibawakan oleh host tidak berkualitas, maka akan sulit acara tersebut untuk memiliki kualitas. Walaupun mencoba dengan mengundang narasumber-narasumber yang punya kualitas… percuma!

Ingin tayangan berkualitas? mulailah membuat program TV dengan pembawa acara yang berkualitas!(Motulz.Blogspot.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar