Kamis, 21 November 2013

IPEBI CERIA

Jangan lupa pada tanggal 27 November 2013, kita akan melakukan pemilihan langsung Ketum dan Waketum IPEBI. Hari yang pasti nantinya akan bersejarah, baik bagi IPEBI maupun bagi insan yang terpilih. Nasib IPEBI ada ditangan Pegawai, karena Pegawai yang memilih pemimpinnya di IPEBI. IPEBI harus amanah. Amanah merupakan salah satu pilar utama untuk tegaknya keadilan, sehingga siapapun orangnya diharapkan mampu menjaga amanah yang diembannya, dan lebih-lebih bagi seorang pemimpin yang telah mendapat mandat dari Pegawai untuk memaksimalkan kinerjanya. Agar amanah berjalan dengan baik dan sungguh-sungguh berilah pada yang berhak menerimanya, bukannya yang meminta-minta untuk diberi amanah.


Jangan berikan amanah ini kepada mereka yang tidak memiliki kompetensi  sesuai bidangnya karena akan semakin mengarah pada kehancuran, dan harapan yang dicitakan tertelan keangkuhan, kritikan yang menghunjam dilawan dengan kebodohan, mereka tidak mampu menangkap nilai-nilai kemuliaan dan terbuai oleh mimpi dan bisikan koleganya semata. Pemimpin menjadi pemimpi yang tidak cerdas dan bijak terhadap realita yang sesungguhnya terjadi disekitarnya. Perubahan pemimpin menjadi pemimpi sangatlah tipis sekali hanya satu huruf n saja, tetapi dampaknya luar biasa, dimana mereka hidup dalam bayang-bayang semu saja, karena kebohongan dianggap kebaikan, menghianati amanat sudah menjadi tradisi kebijakannya.

            Kecerdasan mengemban amanah merupakan kesadaran akan tanggung jawab yang diembannya, sehingga tidaklah mungkin untuk dihianati, tetapi justru semakin menjadikan kekokohan jatidiri untuk mampu memberi solusi atas problematika yang terjadi, bukannya semakin membebani. Kecerdasannya semakin menunjukkan prestasi karena mampu memberikan pelayanan sepenuh hati, untuk peduli. Amanah merupakan wujud tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, wujud tampilannya adalah keterbukaan, kejujuran, kerja optimal, ihsan dan berbuat  yang terbaik dalam segala hal.

Seorang teman mengatakan, sejatinya jujur dan ikhlas merupakan perwujudan iman. Sifat manusia dibagi dua yaitu mukmin dan munafik, keduanya dibedakan oleh kejujuran, sebab kemunafikan adalah dusta. Mengemban amanah bagi seorang mukmin akan selalu diprioritaskan, karena dari sanalah akan terbuka cakrawala bahwa amanah mampu menjadikan diri lebih mulia, dan segala sifat kehinaan tidaklah pantas disandingkan dengan keimanan, amanah menjadikan diri lurus akal, sehingga akan bersikap bijak, dan amanah merupakan wujud pribadi yang terpercaya. Laksanakan amanah dengan kesungguhan agar menjadi pribadi mulia.


Apabila hal itu ditambah lagi dengan kerja keras maka akan sangat mempercepat penyelesaian program dan sesuai dengan visi dan misi, Namun akan lebih cepat lagi jika program itu dilaksanakan dengan cara yang cerdas untuk menggunakan akal sehingga sangat mempercepat waktu. Bekerja keras merupakan  cermin bersyukur bahwa kita diberi nikmat hidup, nikmat kesehatan dan masih diberi rizki yang lebih baik dari pada orang yang ada dibawah kita. Rasa syukur sudah selayaknya kita implementasikan dengan bekerja keras bukan hanya mengucapkan Alhamdullilah dan terima kasih saja. Bekerja keras dengan cerdas merupakan cermin amanah.

Mari bersama-sama kita membangun IPEBI yang lebih menyenangkan, menyehatkan, mensejahterakan, memberdayakan. IPEBI yang penuh percaya diri, dan pada saat yang sama berkepedulian sosial. Semoga Orang nomor 1 dan nomor 2 di IPEBI yang terpilih akan menjadikan IPEBI CERIA, yaitu Ikatan Pegawai Bank Indonesia yang Cerdas, Ikhlas dan Amanah. Jabatan yang kita terima adalah amanah. Perlu kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk mewujudkan aspirasi Pegawai dan tujuan Bank Indonesia.  Segeralah bekerja dan berprestasi, kami mendukungmu.(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar